Menuju konten utama

Hasto Tuding Bupati Gresik Diintimidasi Dukung Prabowo-Gibran

TKN menyebut fitnah terkait tudingan Hasto Kristiyanto bahwa Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mendukung Prabowo-Gibran karena mendapatkan intimidasi.

Hasto Tuding Bupati Gresik Diintimidasi Dukung Prabowo-Gibran
Konferensi pers Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Jubir Muda TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno, di DPP PDIP, Senin (5/2/2024). tirto.id/Ayu Mumpuni

tirto.id - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menduga ada intimidasi terhadap Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, lantaran terlihat menghadiri acara deklarasi dukungan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sebab, sebelumnya pria yang akrab disapa Gus Yani itu kerap menghadiri acara dan safari capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Apalagi, Fandi juga merupakan kepala daerah yang diusung PDIP pada Pilkada Gresik 2020 lalu.

Menurut Hasto, Gus Yani terkenal dengan sosok yang rajin beribadah, sehingga meyakini kata dan perbuatannya selalu baik.

Hasto juga menduga, dukungan Gus Yani ke Prabowo-Gibran disebabkan saudaranya, yaitu Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, yang terseret namanya pada kasus dugaan korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ini berkolerasi dengan tekanan. Jadi ada pressure karena saudaranya kan dari Sidoarjo," kata Hasto dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).

Hasto menilai banyak intimidasi yang dilakukan tim Prabowo-Gibran demi memenangkan Pilpres 2024. Para kepala daerah diancam, bahkan hingga diseret ke jalur hukum, kata Hasto.

"Nah ini menciptakan suatu modus bahwa ada pengaduan masyarakat terhadap kepala-kepala daerah, lalu dengan pengaduan masyarakat itu dijadikan sebagai alat tengah," ungkap Hasto.

Intimidasi itu, kata Hasto, diberikan karena tidak adanya simpati dari rakyat kepada Prabowo-Gibran. Terbukti, beberapa kampanye yang terekam di media sosial memperlihatkan situasi sepi.

"Apa yang dicanangkan melalui survei dengan realitas itu gapnya ternyata sangat besar. Antusiasmenya itu juga rendah, sehingga muncul berbagai skenario," tutur Hasto.

Menanggapi tudingan itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor alias Ferry, membantah penggunaan hukum untuk memperoleh dukungan.

Ferry menegaskan, Prabowo-Gibran selalu membuka pintu bagi siapapun yang memutuskan mendukung mereka. Sehingga, lanjut Ferry, pihaknya tidak perlu melakukan tekanan-tekanan untuk mendapatkan dukungan tersebut.

Tudingan yang dilontarkan Hasto, menurut Ferry, sudah termasuk dalam kategori fitnah.

"Kalau kami melakukan tekanan-tekanan politik, ya ngapain? Tidak ada urusan. Masalah hukum dihadapi sendiri, ngapain kita bela-bela. Jadi tidak benar kami memaksa orang masuk ke 02, kalau tidak mau kami ancam-ancam, tidak benar itu. Fitnah!" ujar dia saat dikonfirmasi reporter Tirto, Senin (5/2/2024).

Baca juga artikel terkait GANJAR-MAHFUD atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Politik
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto