tirto.id - Persaingan sangat ketat masih terjadi di Pilkada Kalimantan Selatan (Kalsel) 2020. Hingga Kamis (17/12/2020) pukul 12:59:20 berdasar hasil real count KPU pasangan petahana unggul tipis.
Berdasarkan data sementara hasil real count Pilgub Kalimantan Selatan 2020, perolehan suara kedua paslon hanya terpaut 0,6 persen dan petahana masih terlihat unggul.
Berdasarkan data Sirekap KPU yang diperbaharui pada Kamis (17/12/2020) pukul 12:59:20, hasil sementara penghitungan suara Pilkada Kalsel 2020 adalah sebagai berikut:
1. Sahbirin Noor-Muhidin: 50,3 persen atau 807.278 dukungan pemilih.
2. Denny Indrayana-Difriadi: 49,7 persen atau 798.986 dukungan pemilih.
Hingga saat ini, Sirekap KPU baru mengumpulkan data penghitungan suara hasil Pilkada Kalsel 2020 dari 8.664 Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau 95.53 persen dari total 9.069 TPS.
Sirekap adalah sistem rekapitulasi elektronik (e-Rekap) terbaru milik Komisi Pemilihan Umum yang mengolah data hasil penghitungan suara berdasar foto formulir C.Hasil-KWK yang disetor petugas dari setiap TPS Pilkada 2020.
Namun, data hasil penghitungan suara di Sirekap KPU tidak menjadi dasar penetapan pemenang Pilkada 2020. Penetapan paslon pemenang Pilkada 2020 tetap dilakukan berdasarkan angka hasil rekapitulasi suara yang dilakukan secara manual dan berjenjang, dari TPS hingga KPU Provinsi, untuk kasus pemilihan gubernur (pilgub).
Jadi, sebelum penetapan pemenang Pilkada Kalsel 2020 diumumkan KPU, data hitungan suara di laman Sirekap KPU hanya bersifat sebagai informasi. Detail angkanya bisa mendekati atau sama dengan hasil rekapitulasi suara secara manual.
Untuk melihat perkembangan real count Pilkada Kalsel 2020 di Sirekap KPU, masyarakat dapat mengakses tautan ini: Link Hasil Pilkada Kalsel 2020 di Sirekap KPU.
Profil 2 Paslon Pilkada Kalsel 2020
Pelaksanaan Pilkada Kalsel 2020 tercatat dilaksanakan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang memuat nama 2.793.811 warga. Para pemilih tersebut menyebar di 13 kabupaten/kota.
Pilgub Kalimantan Selatan kali ini menjadi palagan bagi dua pasangan calon yang terbilang sama kuat. Meskipun kandidat petahanan turun gelanggang, pasangan penantangnya ternyata tak kalah jauh dalam urusan mendulang suara pemilih.
Pasangan calon (paslon) nomor urut 01 di Pilgub Kalsel 2020 ialah Sahbirin Noor-Muhidin. Sahbirin merupakan petahana Gubernur Kalimantan Selatan yang sudah menjabat untuk periode pertama sejak 2016 lalu.
Politikus Partai Beringin yang tercatat memegang posisi Ketua DPD Golkar Kalsel dua periode sejak 2016 itu juga tercatat pernah menjadi Direktur Utama PT Jhonlin Sasangga Banua (2010-2014). Pada dekade awal tahun 2000-an, Sahbirin sempat meniti karier sebagai lurah.
Dengan dukungan dari Golkar, PAN, PDIP, PKS, Nasdem, serta PKB sebagai pengusung, Sahbirin menggandeng Muhidin menjadi pasangannya di Pilkada Kalsel 2020. Muhidin pernah tercatat jadi politikus PAN hingga tahun 2013. Dia pun pernah menjabat Wali Kota Banjarmasin periode 2010-2014.
Mengutip data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhidin terdata sebagai kandidat terkaya di Pilkada Serentak 2020. Data laporan kekayaan yang disetornya menunjukkan Muhidin memiliki harta Rp674,2 miliar.
Lawan mereka, paslon nomor urut 2 ialah Denny Indrayana-Difriadi yang diusung oleh Gerindra, Demokrat, dan PPP.
Nama Denny pernah hilir mudik di media massa ketika dia menjabat Wakil Menteri Hukum dan HAM periode 2011-2014, atau saat periode kedua pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono.
Profesor ahli hukum tata negara yang pernah aktif mengajar di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu belakangan pada 2018 mendirikan lembaga bernama Integrity (Indrayana Centre for Government, Constitution, and Society). Denny kini masih tercatat sebagai dosen Fakultas Hukum Universitas Islam As-Syafiiyah Jakarta.
Adapun pendamping Denny, yakni Difriadi pernah berkarier sebagai PNS Pemkab Kotabaru, Kalsel. Difriadi kemudian sempat terpilih Wakil Bupati Tanah Bumbu periode 2010-2015.
Editor: Agung DH