Menuju konten utama

Harga BBM Naik, Tarif Speedboat ke Nusa Penida jadi Rp100.000

Tarif penyeberangan dari Sanur menuju Nusa Penida, Nusa Lembongan yaitu Rp100 ribu untuk domestik dan wisatawan mancanegara menjadi Rp200 ribu.

Harga BBM Naik, Tarif Speedboat ke Nusa Penida jadi Rp100.000
Pekerja mengangkut barang ke kapal cepat saat proses pengiriman logistik ke Pulau Nusa Penida di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo./nym/nz.

tirto.id - Pengusaha speedboat yang tergabung dalam asosiasi Fastboat Sanur, Bali menaikkan tarif penyeberangan hingga 30 persen. Hal itu dilakukan seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Untuk harga kami menyesuaikan dengan kenaikan harga BBM, karena harga minyak naik kisaran 30-31 persen, jadi otomatis harga tiket kami naikkan dengan kalkulasi yang sama," kata Bendahara Asosiasi Fastboat Sanur, Nengah Kertawijaya di Denpasar dikutip dari Antara, Jumat (9/9/2022).

Dia menuturkan kenaikan tarif penyeberangan dari Sanur menuju Nusa Penida maupun Nusa Lembongan atau sebaliknya yaitu Rp100.000 untuk domestik sebelumnya dipatok Rp75.000. Sementara untuk wisatawan mancanegara menjadi Rp200.000 dari sebelumnya Rp150.000.

Karta menuturkan angka tersebut menyesuaikan biaya bahan bakar Pertalite yang selama ini digunakan para pemilik speedboat, di mana sejak Sabtu (3/9) lalu harganya naik dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Meskipun kenaikan harga BBM naik sejak Sabtu, anggota Asosiasi Fastboat Sanur baru dapat menaikkan harga pada Rabu (7/9), lantaran para pengunjung mengeluhkan tarif yang naik secara mendadak

Selama empat hari sejak pemerintah resmi menaikkan harga BBM, Karta menyebut tidak ada kerugian yang terjadi. Tetapi para pengusaha speedboat harus mengalami penurunan laba, mengingat dalam satu kali perjalanan pulang-pergi, speedboat membutuhkan bahan bakar paling sedikit 300 liter.

"Kalau boat Wijayabuyuk ada dua yang kapasitas 100 dan 150 penumpang, itu menghabiskan pulang-pergi 400 liter, yang satunya 500-600 liter. Speedboat paling seirit-iritnya itu 300 liter," bebernya.

Jumlah Penumpang Domestik Menurun

Dampak dari kenaikan tarif penyeberangan Sanur ini terlihat dari menurunnya jumlah penumpang. Terutama kalangan domestik, dari yang sebelumnya 200-500 penumpang menurun hingga 150 orang.

"Otomatis ada penurunan sekitar 10-20 persen, dari sebelumnya berangkat dua sampai tiga boat sekarang hanya satu boat. Saya punya boat yang biasanya dua boat tapi tiga hari berturut-turut satu boat saja jalan," bebernya.

Lebih lanjut, dia meramalkan jika harga BBM terus meroket kecil kemungkinan tarif penyeberangan kembali seperti dahulu. Hal itu juga seiring dengan rencana kendaraan di atas 1.500 CC dilarang menggunakan Pertalite akan semakin meningkatkan tarif.

"Ada rencana pemerintah untuk tidak boleh menggunakan Pertalite, otomatis pakai Pertamax jadi harga berubah. Merugikan masyarakat pasti, tapi kami sebagai operator dan perusahaan mengikuti. Untuk di Bali belum diterapkan, mudah-mudahan tidak karena bisa naik 50 persen," bebernya.

Abdurrahim (39) pengguna penyeberangan yang sengaja datang ke Bali dari Banjarmasin untuk berwisata ke daratan Nusa Penida mengaku terkejut dengan tarif baru. Dia berharap harga yang dipatok bisa normal kembali.

"Kami juga belum tahu harganya naik dan baru tahu waktu sampai di sini. Dari kami ingin harga normal, kami juga ingin tahu kenaikan harga karena apa. Tapi kalau kenaikan harga BBM berpengaruh dan masuk akal juga," ungkap Abdurrahim.

Baca juga artikel terkait BALI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin