Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Hal-Hal yang Harus Dihindari saat Berpuasa & Bisa Membatalkan Puasa

Hal-hal yang harus dihindari saat berpuasa agar tidak membatalkan puasa.

Hal-Hal yang Harus Dihindari saat Berpuasa & Bisa Membatalkan Puasa
Ilustrasi Puasa. foto/istockphoto

tirto.id - Puasa Ramadhan 2022 sebentar lagi akan tiba dan ini termasuk salah satu kewajiban umat muslim yang ditunggu-tunggu kehadirannya.

Puasa bagi orang Islam memiliki pengertian menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.

Berpuasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Puasa atau saum (Arab) secara bahasa sendiri artinya menahan atau mencegah.

Agar puasa yang dijalankan tidak batal dan dapat diterima Allah SWT, maka kita perlu mengetahui apa-apa saja hal yang harus dihindari saat berpuasa.

Dikutip laman Muhammadiyah, berikut ini hal-hal yang harus dihindari saat berpuasa agar tidak membatalkan puasa:

1. Berdusta dan melakukan tindakan bodoh

Ilustrasi Hikayat Kemunafikan

Ilustrasi Hikayat Kemunafikan. tirto.id/Sabit

Saat berpuasa, kita dilarang untuk berkata bohong atau dusta, serta melakukan tindakan bodoh (ngawur).

Puasa dapat melatih diri agar selalu berkata dan berperilaku jujur, sementara tindakan bodoh yang dimaksud yaitu melanggar aturan-aturan syara’ yang sudah diketahui.

Rasululullah SAW bersabda:

"Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta bertindak bodoh, maka bagi Allah tiada gunanya ia meninggalkan makan dan minum. [HR. Bukhari]

2. Mengucapkan kata-kata kotor, berbuat gaduh dan bertengkar

Ilustrasi Hikayat Hidup Membenci

Ilustrasi Hikayat Hidup Membenci. tirto.id/QUita

Orang berpuasa harus menunjukkan sopan santun dalam berucap tidak mengatakan perkataan kotor dan tidak senonoh, tidak bertengkar serta selalu ramah dan tidak membalas kata kasar kepada orang lain.

Seperti sabda Nabi Muhammad SAW:

"Semua Anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya, dan puasa itu adalah perisai. Pada hari seseorang dari kamu berpuasa janganlah ia berkata kotor dan berbuat gaduh, dan apabila ada orang mengajak berbantah dan bermusuhan hendaklah ia mengatakan : Saya sedang berpuasa. [HR. An-Nasa’i]

3. Berkumur dan istinsyaq secara berlebihan

Ilustrasi Wudu

Ilustrasi Wudu. foto/Istockphoto

Berkumur-kumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudhu) tidak membatalkan puasa.

Hanya saja, di bulan puasa jangan melakukannya secara berlebihan, hal ini bertujuan agar air tidak tertelan atau terhidup dan masuk ke dalam perut, sehingga dapat membatalkan puasa.

Namun, selain bulan Ramadan, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan agar orang berkumur dan beristinsyaq sekeras-kerasnya agar mulut dan hidung lebih bersih.

Dalam sebuah hadis baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

"Ratakanlah air wudhu dan selah-selahilah jari-jarimu serta keras-keraskanlah menghirup air di hidung kecuali apabila kamu sedang berpuasa. [HR. Tirmidzi]

Kemudian riwayat ad-Daulabi yang dishahihkan sanadnya oleh Ibnu al-Qathan juga dinyatakan:

"Apabila engkau berwudhu, maka keraskanlah dalam berkumur dan menghirup air di hidung kecuali kamu sedang berpuasa."

4. Berciuman secara bernafsu

Ilustrasi siluet ciuman

Ilustrasi siluet ciuman. FOTO/Istockphoto

Ciuman suami kepada isterinya atau sebaliknya tidak membatalkan puasa. Dasarnya adalah hadis yang artinya:

Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata: "Pada suatu hari saya merasa ingin, lalu saya mencium (istri saya) padahal saya sedang berpuasa, maka saya datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan berkata : Saya telah melakukan perkara besar. Saya mencium (istri saya) ketika saya sedang berpuasa."

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam balik bertanya:

Bagaimana menurutmu jikalau kamu berkumur-kumur dengan air padahal ketika engkau sedang berpuasa? Maka saya menjawab: Hal itu tidak mengapa. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menimpali: Demikian juga ciuman. [HR. Abu Daud dan Ahmad]

Namun, berciuman yang dilarang saat puasa adalah yang disertai birahi dan rangsangan nafsu seksual.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri diriwayatkan pernah mencium isterinya ketika sedang puasa dan puasanya tidak dinyatakan batal karena ciuman beliau tidak disertai rasa birahi.

Diriwayatkan dari Aisyah ia berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah menciumku ketika sedang puasa dan bersentuhan ketika sedang puasa, akan tetapi beliau itu orang yang paling kuat di antara kamu menahan nafsunya." [HR. Jama’ah kecuali an-Nasa’i]

5. Berbekam

Ilustrasi terapi Bekam

Ilustrasi terapi Bekam. FOTO/iStock

Selain hal-hal di atas, berbekam saat berpuasa juga harus dihindari, khususnya bagi orang yang lemah dan kondisi tubuhnya tidak bagus.

Seperti dilansir NU Online, dimakruhkan bagi mereka untuk berbekam di siang hari bulan Ramadan.

Sebab, hal itu bisa mendorong mereka untuk membatalkan puasa dan mengganggu kenyamanan dalam beribadah.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom