tirto.id - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur hingga 1,8 kilometer, Kamis (20/5/2021) pukul 08.30 WIB.
Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, awan panas guguran itu tercatat di seismogram beramplitudo 41 mm dan terjadi selama 170 detik.
"Jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya," kata Hanik.
Selama periode pengamatan pada Kamis pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, Gunung Merapi juga terpantau mengalami 35 kali gempa guguran dengan amplitudo tiga sampai 33 mm selama 11.6-127 detik, tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo tiga sampai empat mm selama 15.8-21 detik, dan lima kali gempa fase banyak dengan amplitudo dua sampai 28 mm selama enam sampai 13 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila Gunung Merapi itu meletus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan