Menuju konten utama

Gempa M7,5 Guncang Amerika Selatan, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi magnitudo 7,5 mengguncang Amerika Selatan pada Kamis pagi waktu setempat. Ada daerah yang mengeluarkan tsunami dan ada yang tidak.

Gempa M7,5 Guncang Amerika Selatan, Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Drake Passage. FOTO/earthquake.usgs.gov

tirto.id - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang Amerika Selatan, berpusat di Drake Passange (Lintasan Drake), pada Kamis pukul 07.46 IST atau Jumat (22/8/2025) pukul 09.16 WIB.

Menurut informasi dari Reuters, gempa tidak berpotensi tsunami. Gempa berpusat di antara Amerika Selatan dan Antartika, menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) merevisi magnitudo gempa yang awalnya dilaporkan sebesar M8, dan menambahkan bahwa gempa tersebut terjadi pada kedalaman 11 km (7 mil).

Gempa tersebut melanda lebih dari 700 km (435 mil) di tenggara Kota Ushuaia di Argentina, yang berpenduduk sekitar 57.000 jiwa, kata USGS.

Meskipun sistem peringatan tsunami AS tidak mengeluarkan peringatan apa pun setelah gempa bumi di Selat Drake, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) sempat mengeluarkan peringatan untuk Cile.

PWTC menyatakan bahwa gelombang tsunami dari gempa bumi di Lintasan Drake mungkin terjadi dalam tiga jam ke depan di beberapa pantai Cile.

Layanan Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut Cile juga mengeluarkan peringatan untuk wilayah Antartika Cile.

Lintasan Drake, yang terletak di antara Tanjung Horn di Amerika Selatan dan Kepulauan Shetland Selatan di Antartika, adalah jalur air yang dalam dan lebar yang menghubungkan Samudra Atlantik barat daya dan Samudra Pasifik tenggara.

Di Mana Lokasi Drake Passage?

Drake Passage atau Lintasan Drake adalah perairan antara Tanjung Horn di Amerika Selatan, yang terletak di Kepulauan Tierra del Fuego yang terbagi antara Cile dan Argentina, dan Kepulauan Shetland Selatan di Antarktika.

Lintasan ini menghubungkan bagian barat daya Samudra Atlantik (Laut Scotia) dengan bagian tenggara Samudra Pasifik dan memanjang hingga Samudra Selatan. Lintasan ini dinamai menurut penjelajah dan pelaut Inggris abad ke-16, Sir Francis Drake.

Lintas Drake dianggap sebagai salah satu pelayaran paling berbahaya bagi kapal. Arus Sirkumpolar Antartika, yang mengalir melaluinya, tidak menemui hambatan dari daratan mana pun, dan gelombangnya mencapai 40 kaki (12 m), sehingga menjadikan Lintasan Drake memiliki reputasi sebagai "konvergensi laut terkuat".

Lintasan Drake merupakan lintasan tersempit (choke point) di sekitar Antarktika sehingga keberadaan dan bentuknya sangat memengaruhi sirkulasi air di sekitar Antarktika dan sirkulasi samudra global, serta iklim global.

Baca juga artikel terkait GEMPA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Flash News
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya