Menuju konten utama

Gempa M6,3 Guncang Kepulauan Talaud, Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG memastikan gempa yang mengguncang wilayah Pantai Timur Kepulauan Talaud tak berpotensi tsunami.

Gempa M6,3 Guncang Kepulauan Talaud, Tidak Berpotensi Tsunami
Ilustrasi Gempa Bumi. FOTO/iStock

tirto.id - Gempa dengan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Pantai Timur Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada pukul 08.39 WIB, Selasa (26/9/2023). Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), titik gempa terjadi di laut, yakni arah tenggara Pulau Karatung, Sulawesi Utara.

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,60° LU ; 127,41° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 40 Km arah Tenggara Pulau Karatung, Sulawesi Utara pada kedalaman 109 km," urai Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Selasa (26/9/2023).

Jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tutur Daryono.

Untuk masyarakat Talaud, dengan skala intensitas III-IV MMI, gempa dirasakan oleh sebagian besar orang yang beraktivitas di dalam rumah dan hanya beberapa orang yang berada di luar rumah. Gempa ini juga menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Untuk masyarakat di daerah Siau, dengan skala intensitas III MMI, getaran gempa dirasakan di dalam rumah. Getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Getaran serupa juga terjadi di daerah Tahuna dengan skala intensitas II-III MMI.

Hingga saat berita ini diturunkan, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Hasil monitoring BMKG, sampai pukul 08.55 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," demikian pernyataan Daryono.

Meskipun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang beredar.

Selain itu, untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, Daryono meminta masyarakat setempat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal tidak ada kerusakan akibat getaran gempa.

"Sebelum masuk rumah, periksa dulu kestabilan rumah," jelanya.

Baca juga artikel terkait GEMPA atau tulisan lainnya dari Iftinavia Pradinantia

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Iftinavia Pradinantia
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Bayu Septianto