Menuju konten utama

Gempa 5,2 SR di Bolaang Mongondow Selatan Tak Berpotensi Tsunami

BMKG mengonfirmasi bahwa gempa bumi 5,2 SR yang terjadi di Bolaang Mongondow Selatan pada Senin (24/6/2019) sore tidak berpotensi tsunami.

Gempa 5,2 SR di Bolaang Mongondow Selatan Tak Berpotensi Tsunami
Ilustrasi gempa bumi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sekitar 80 kilometer tenggara Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara diguncang gempa magnitudo 5,2 SR pada pukul 15.17.07 WIB, Senin (24/6/2019). Gempa pada kedalaman 57 kilometer tersebut tidak berpotensi tsunami.

Selanjutnya, dari hasil update Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Teluk Tomini dan Laut Maluku diguncang gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,1 SR.

Episenter gempa terletak pada koordinat 0,19 LS dan 124,48 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 79 kilometer arah tenggara Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 47 kilometer.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, gempa yang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku," katanya di Manado, Senin (24/6/2019).

Triyono mengatakan, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault).

Guncangan gempa, lanjut dia, dilaporkan dirasakan di daerah Lolak, Bolaang Mongondow Selatan dalam skala intensitas II-III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat guncangan gempa tersebut, sementara dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 16.45 WITA, dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Rani Rahayu
Editor: Ibnu Azis