tirto.id - Korban bencana gempa bumi di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua membutuhkan tenda, makanan siap saji, selimut, dan MCK. Hal ini diinformasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Jumat (21/6/2019).
Kebutuhan mendesak tersebut, seperti diutarakan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Papua Welliam R. Manderi di Jayapura, Jumat (21/6/2019), untuk tempat hunian sementara bagi 33 kepala keluarga yang terdampak gempa.
"Memang tidak terdapat korban jiwa, namun tercatat 33 kepala keluarga dalam penanganan BPBD Kabupaten Sarmi," katanya.
Menurut Welliam, salah satu kendala pendistribusian informasi kejadian yang dihadapi untuk menangani dampak gempa Sarmi ini adalah infrastruktur jaringan.
Sebelumnya, Kapolres Sarmi AKBP Paul Izak Sakoli juga menginformasikan hal senada.
“Kami masih menunggu laporan mengingat akses ke kampung tersebut cukup sulit dijangkau sementara telekomunikasi juga tidak ada akibat tower SSB tersambar petir,” katanya di Jayapura, Kamis (20/6/2019).
Gempa Sarmi adalah gempa tektonik yang terjadi di Kabupaten Sarmi pada kamis (20/6/19) sekitar pukul 00.24 WIB berkekuatan 6,3 Skala Richer (SR).
Gempa bumi tektonik tersebut terjadi pada koordinat 2,23 Lintang Selatan (LS) dan 138,53 Bujur Timur (BT) yang berlokasi di darat dengan jarak 45 kilometer arah Barat Daya Kota Sarmi dan dengan kedalaman 11 kilometer.
"Kejadian di Sarmi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar sistem sesar Mamberamo di sebelah timur laut Sarmi," ujar Welliam.
Dia menjelaskan akibat gempa ini menyebabkan kepanikan warga yang bermukim di pinggiran pantai, pasalnya, delapan unit rumah masyarakat di Kampung Togonfo Distrik Ismari dan 25 unit rumah di Kampung Manukania Distrik Sarmi Selatan.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH