tirto.id - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang kerap ditemukan di masyarakat terutama pada musim pancaroba (peralihan) dari musim hujan ke musim kemarau. Penyakit ini dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa dengan disertai gejala tertentu.
DBD adalah jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue yang disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue umumnya ditularkan oleh nyamuk betika Aedes aegypti betina.
Penyakit ini sering ditemukan pada sebagian besar daerah beriklim tropis dan subtropis di seluruh dunia. Daerah penyebaran DBD banyak terjadi di daerah perkotaan dan semi perkotaan.
DBD secara lebih jelas disebabkan oleh virus dari keluarga Flaviviridae. Terdapat empat serotipe virus yang berbeda dari vírus dengue, namun tetap memiliki keterkaitan yang erat. Empat serotipe vírus dengue tersebut meliputi DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.
Pemulihan dari infeksi DBD diyakini dapat memberikan kekebalan seumur hidup terhadap serotipe itu. Akan tetapi, kekebalan silang ke serotipe lain setelah pemulihan hanya sebagian dan sementara. Hal ini kemudian memberikan kemungkinan apabila terjadi infeksi lagi oleh serotipe yang lain, justru dapat meningkatkan risiko berkembangnya DBD yang lebih parah.
Hingga saat ini, tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit demam berdarah. Akan tetapi, deteksi dini dan perawatan medis yang tepat mampu menurunkan kematian akibat demam berdarah kategori berat hingga di bawah 1 persen.
Dilansir dari lamanWorld Health Organization (WHO), pencegahan dan pengendalian dengue bergantung pada tindakan pengendalian vektor yang efektif. Di samping itu, adanya keterlibatan masyarakat yang berkelanjutan dapat meningkatkan upaya pengendalian vektor secara substansial.
Anak-anak yang lebih muda dan orang-orang yang belum pernah terinfeksi Demam Berdarah sebelumnya cenderung memiliki gangguan yang lebih ringan. Akan tetapi, orang yang lebih tua dan orang dewasa justru gejalannya lebih parah. Terlebih, mereka-mereka yang terkena DBD untuk yang kesekian kalinya.
Gejala-gejala DBD pada Orang Dewasa
Dilansir dari lamanCenter for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa gejala ringan yang dirasakan oleh anak-anak muda orang-orang yang belum pernah terinfeksi DBD sebagai berikut:
- mual dan muntah;
- muncul ruam-ruam;
- sakit dan nyeri mata (biasanya di belakang mata), nyeri otot, sendi, atau tulang.
Gejala-gejala ringan ini akan berlangsung sekitar 2 hingga 7 hari. Setelah waktu tersebut penderita biasanya akan pulih sekitar satu minggu.
Sementara itu, ada beberapa gejala parah yang dapat dikembangkan oleh orang dewasa ketika terkena DBD, yaitu:
- sakit perut dan nyeri;
- muntah-muntah (minimal 3 kali dalam 24 jam);
- pendarahan dari hidung atau gusi;
- muntah darah atau darah dalam tinja;
- merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung.
Tanda-tanda gejala DBD parah seperti di atas biasanya terjadi mulai dari 24 hingga 48 jam setelah demam hilang. Apabila seseorang atau keluarga mengalami hal seperti ini, segera bawa ke klinik atau ruang gawat darurat setempat untuk mendapatkan penanganan.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yonada Nancy