Menuju konten utama

Gedung SMAN 72 Jakarta akan Direhabilitasi Usai Insiden Ledakan

Satuan pendidikan turut memiliki tanggung jawab memeriksa barang bawaan murid yang bisa jadi membahayakan pihak lain.

Gedung SMAN 72 Jakarta akan Direhabilitasi Usai Insiden Ledakan

tirto.id - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah mendukung percepatan rehabilitasi gedung SMAN 72 Jakarta usai peristiwa ledakan pada Jumat (7/11/2025) siang.

Ia mengaku Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berupaya segera memperbaiki gedung SMAN 72 Jakarta. Perbaikan gedung dinilai perlu segera dilakukan agar keributan soal ledakan tak berlarut.

"Saya mendengar juga katanya Bapak Wamendikdasmen [AtipLatipulhayat] juga akan segera melakukan upaya untuk rehabilitasi sekolah supaya kegiatan belajarnya bisa segera dilangsungkan, enggak mengalami ribut terlalu lama. Saya kira KPAI juga mendukung untuk itu," tuturnya di RS Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

Ia menyatakan, Kemendikdasmen juga seharusnya bertanggung jawab atas pemantauan barang yang dibawa siswa ke lingkungan pendidikan. Mengingat, terduga pelaku dapat membawa alat peledak hingga masuk ke lingkungan SMAN 72 Jakarta.



Selain Kemendikdasmen, kata Margaret, satuan pendidikan turut memiliki tanggung jawab memeriksa barang bawaan murid yang bisa jadi membahayakan pihak lain. Di satu sisi, satuan pendidikan disebut juga harus memastikan keselamatan dan keamanan para murid.

"Kalau kita bicara anak sesuai dengan mandat undang-undang, namanya siapa pun orang, siapa pun pihak, itu punya kewajiban untuk melakukan perlindungan kepada anak. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga orang tua, keluarga, masyarakat, termasuk orang yang berada di lingkungan terdekat dengan anak," urai Margaret.

Dalam kesempatan itu, ia turut mempertanyakan keseharian terduga pelaku di lingkungan sekolah dari kejadian lolosnya peledak yang dibawa.



"Itu kan tidak sekadar soal fisik, misalnya apa barang yang dibawa, tapi juga kondisi perilaku atau psikologis anak. Saya penasaran nih bagaimana keseharian anak terduga pelaku ini. Apakah dia misalnya sering menyendiri, apakah dia seperti apa dengan pergaulannya dengan teman-teman," sebut Margaret.



Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengatakan bahwa sejauh ini tim penyidik masih menggali berbagai informasi untuk menyimpulkan kronologi hingga motif ledakan ini. Namun, ia mengakui, saksi yang akan dimintai keterangan masih menjalani perawatan.

"Masih dilakukan pendalaman terhadap motif, apakah yang bersangkutan korban bullying? Ini juga masih kita dalami," ujar Budi di Polda Metro Jaya, Jumat.

Katanya, polisi baru bisa memastikan keaslian senjata api laras panjang dan pistol yang ditemukan lokasi kejadian. Kedua pistol itu disebut merupakan mainan.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN DI SMA KELAPA GADING atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash News
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fahreza Rizky