Menuju konten utama

Gangguan Ginjal Akut Naik Jadi 255 Kasus, 143 Anak Meninggal

Kemenkes mencatat angka kematian (case fatality rate/CFR) akibat gangguan ginjal akut pada anak mencapai 56 persen.

Gangguan Ginjal Akut Naik Jadi 255 Kasus, 143 Anak Meninggal
Dokter mengecek kondisi pasien anak penderita gagal ginjal akut di ruang Pediatrik Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/10/2022). ANTARA FOTO/Ampelsa/hp.

tirto.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril melaporkan gangguan ginjal akut pada anak per 25 Oktober 2022 bertambah menjadi 255 kasus yang tersebar di 26 provinsi. Dari jumlah itu, 143 anak meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Syahril mencatat angka kematian (case fatality rate/CFR) akibat gangguan ginjal akut pada anak mencapai 56 persen.

Menurut Syahril, penambahan 10 kasus dan dua kematian ini bukan kasus baru, melainkan terlambat dilaporkan. Kasus ini terjadi pada September 2022 dan awal Oktober 2022.

“Jadi bukan kasus baru ya,” kata Syahril dalam konferensi pers daring, Selasa (25/10/2022).

Syahril mengklaim kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak terjadi setiap tahun, tetapi jumlahnya sangat kecil yaitu hanya 1-2 kasus per bulan. Kasus gangguan ginjal akut ini melonjak pada akhir Agustus 2022 dengan jumlah kasus lebih dari 35 anak.

“Mengapa saat ini terjadi lonjakan kasus? hal ini diduga akibat adanya cemaran senyawa kimia pada obat tertentu yang saat ini sebagian sudah teridentifikasi. Jadi kasus gagal ginjal akut ini bukan disebabkan oleh COVID-19, vaksinasi COVID-19, atau imunisasi rutin,” jelas Syahril.

Syahril mengklaim Kemenkes bergerak cepat melakukan surveilans atau penyelidikan epidemiologi hingga penelitian untuk mencari penyebab dan faktor risiko gangguan ginjal akut pada anak.

Kemenkes juga sudah menyingkirkan beberapa dugaan penyebab gangguan ginjal akut seperti infeksi, dehidrasi berat, pendarahan berat, termasuk keracunan makanan-minuman.

“Dan dengan upaya itu, Kementerian Kesehatan bersama IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan profesi yang terkait telah menjurus kepada salah satu penyebab yaitu adanya keracunan atau intoksikasi obat,” kata dia.

Baca juga artikel terkait GANGGUAN GINJAL AKUT MISTERIUS PADA ANAK atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan