tirto.id - Penyidik Polda Metro Jaya menggerebek sebuah rumah produksi di Jakarta Selatan yang diduga membuat film porno di tiga buah studio. Lantas, bagaimana awal mula terbongkarnya kasus ini?
Film yang rata-rata berjenis semi porno ini didistribusikan secara online. Dari awal membuat konten porno, rumah produksi itu setidaknya telah membuat 120 judul koleksi.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, pada Senin, 11 September 2023 menjelaskan, penggerebekan diawali dari temuan patroli siber terhadap tiga website yang secara intens mentransmisikan video atau film dewasa.
Website tersebut memiliki koleksi film porno yang dibintangi aktris lokal berdurasi 1 sampai1,5 jam per tayangan. Jika ingin menyaksikannya, harus berlangganan dengan tarif tertentu.
Setelah diselidiki, lokasi pembuatannya terletak di Jakarta Selatan. Saat dilakukan penggerebekan, polisi menangkap lima tersangka yang terdiri dari sutradara dan kru film. Dari keterangan yang didapatkan, mereka telah memulai membuat film porno semenjak 2022.
Pihak kepolisian juga tengah mengembangkan pemeriksaan kepada para pemain yang diduga terlibat dalam pembuatan film porno. Setidaknya 12 pemain wanita dan lima pria telah diduga terlibat sebagai pemeran. Latar belakang pemeran wanita mulai dari artis, foto model, hingga selebgram.
Ada pun lima orang tersangka dari rumah produksi berinisial I, JAAS, AIS, AT, dan SE. Mereka dijerat dengan Pasal 27 ayat (1) juncto Pasal 45 ayat (1) dan atau Pasal 34 ayat (1) juncto Pasal 50 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 4 ayat (1) juncto Pasal 29 dan atau Pasal 4 ayat (2) juncto Pasal 30 dan atau Pasal 7 juncto Pasal 33 dan atau Pasal 8 juncto Pasal 39 dan atau Pasal 9 juncto Pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Fakta-fakta Seputar Penggerebekan Rumah Produksi Video Porno Jaksel
Ada berbagai fakta yang cukup mencengangkan setelah terbongkarnya rumah produksi video porno di Jaksel. Berikut ulasannya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
1. Para pelaku banting setir membuat film porno lantaran produk sebelumnya sepi peminat. Mulanya rumah produksi ini akan fokus di pembuatan film dengan genre horor dan komedi. Genre tersebut ternyata kurang laku dan akhirnya membuat film yang memasukkan adegan dewasa dan asusila seperti film porno.
2. Para talent wanita yang bermain di film porno ini sebagiannya adalah artis, foto model, hingga selebgram Tanah Air. Diduga mereka inisial CN, SE, E, BLI, M, MGP, S, J, ZS, AB, SKE, dan VV. Sementara SKE dan VV akan diperiksa pekan ini.
3. Pemeran wanita mendapatkan upah Rp10 - 15 juta per judul. Para pemeran ini sebelumnya dilakukan profiling lewat media sosial lalu ditawari untuk membintangi film bermuatan asusila. Pencarian talent dilakukan oleh kelompok jaringan tertentu.
4. Saat ini ada lima aktor pria yang sudah diidentifikasi. Mereka diduga berinisial BP, P, UR, AG, dan RA.
5. Sementara itu, tersangka dari pihak rumah produksi memiliki peran berlainan. Tugas mereka yaitu:
- I adalah sutradara, admin, pemilik website, dan produser
- JAAS adalah kameramen
- AIS sebagai editor film
- AT selaku sound engineering
- SE sebagai sekretaris dan merangkap pemain. SE seorang perempuan.
7.Jenis tarifnya berlainan tergantung masa berlangganan. Tarif langganan satu hari Rp50 ribu, satu minggu Rp150 ribu, satu bulan Rp250 ribu, dan satu tahun Rp500 ribu. Saat ini sudah ada 10 ribu pengguna yang bergabung.
8. Penghasilan dari genre pornografi ini membuat rumah produksi tersebut banjir uang. Perolehan keuntungan dari seluruh judul yang sudah ada telah menembus Rp500 juta sejak 2022. Sebagian keuntungan telah diubah menjadi aset.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto