tirto.id - Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid mengatakan, kuota rumah subsidi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) hampir habis dipesan untuk kredit.
Dari catatannya, BTN memperoleh kuota rumah subsidi sebanyak 127.104 unit. Terdiri atas 28.744 unit yang dibiayai dari dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dan 98.360 unit selisih suku bunga (SSB).
Hingga kini, dari total tersebut kuota rumah subsidi BTN yang sudah terserap tercatat mencapai 75 persen.
"Jadi yang habis itu jatah [rumah subsidi] untuk BTN," kata Khalawi usai diskusi perumahan di Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Namun ia mencatat, bank lain yang juga mendapat kuota rumah subsidi, penyalurannya tak secepat BTN. Untuk itu, pihaknya berencana melakukan evaluasi.
"Tapi bank lain masih ada. Kita akan evaluasi apakah bank lain lambat. Kita akan evaluasi apakah kuota yang dikasihkan ke bank lain, efektif atau tidak. Kalau tidak dimanfaatkan ya harus segera dimanfaatkan. Daripada kosong," ujar dia.
Ia akan berkoordinasi dengan Direktorat Penyaluran dan Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) untuk mengevaluasi efektivitas rumah sibsidi di bank-bank lain. Hingga saat ini penyerapan rumah subsidi di bank-bank lain masih sekitar 50 persen.
"Kita akan coba menyusun apakah masih dibutuhkan tambahan atau tidak. Kita akan coba nanti akan kita bahas sama-sama karena ini kan tergantung keuangan," ujar dia.
Pada 2019, Kementerian PUPR berencana membangun 1250.000 unit rumah subsidi. Program rumah subsidi ini berjalan sejak 2015.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali