Menuju konten utama

Erick Beri Salam Perpisahan ke Kementerian BUMN: Saya Masa Lalu

Erick Thohir memohon maaf kepada jajaran Kementerian BUMN atas segala kekurangannya selama memimpin.

Erick Beri Salam Perpisahan ke Kementerian BUMN: Saya Masa Lalu
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir (kedua kiri) dan pejabat lama Dito Ariotedjo (kiri) berjalan usai acara serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Erick Thohir menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga usai dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (17/9). ANTARA FOTO/Fauzan/YU

tirto.id - Dalam acara perpisahan dengan jajaran Kementerian BUMN, mantan Menteri BUMN, Erick Thohir, secara resmi melepas tugasnya dengan penuh haru dan motivasi.

Erick Thohir, yang kini menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, menyatakan bahwa dirinya adalah masa lalu dan mengalihkan tongkat estafet sepenuhnya kepada kepemimpinan baru di bawah Plt Menteri BUMN, Dony Oskaria.

“Coba lihat ke belakang semua. Sekarang lihat ke depan. Saya masa lalu. Kalian, Pak Dony (Plt Menteri BUMN), adalah masa depan,” katanya, Jumat (19/9/2025).

Ia menggambarkan pembangunan Kementerian BUMN layaknya membangun sebuah rumah yang rukun dan bahagia. “Kita bangun sebuah rumah. Rumah di mana kita keluarga yang rukun. Dan tetangganya pun merasakan kebahagiaan itu,” katanya.

Menurut Erick, nilai utama yang ditinggalkannya adalah pembangunan manusia seutuhnya, bukan hanya transformasi korporasi.

Erick juga menyoroti perjuangan keras jajaran Kementerian BUMN, terutama selama masa pandemi.

“Kalian bekerja siang malam untuk transformasi korporasi. Saya ingat kok. Ada yang kerja sampai jam 4 pagi. Ketika semua kantor sepi, takut karena Covid-19, kalian pejuang-pejuang datang ke kantor ini,” kenangnya dengan bangga.

Ia menitipkan pesan agar jati diri Kementerian BUMN yang penuh empati dan dedikasi tidak berubah.

“Saya titip, jangan ubah jati diri kalian. Justru kalian harus lebih bagus lagi. Karena Indonesia perlu orang-orang bagus,” pesannya.

Mengenai tugas barunya, Erick mengaku mendapat mandat berat dari Presiden untuk membangun karakter generasi muda dan memajukan olahraga nasional.

“Saya diminta Bapak Presiden membangun 60 juta anak muda Indonesia yang berani bermimpi, berani berkarya, dan berani cinta merah putih,” ujarnya.

Di akhir sambutan, Erick Thohir memohon maaf atas segala kekurangan selama memimpin. Sembari menahan haru, ia mengatakan bahwa apa yang dilakukannya semua untuk bangsa.

“Dengan segala kerendahan hati, selama enam tahun saya di sini, saya mohon maaf. Mohon maaf kalau ada kata-kata saya yang salah. Kalau ada sikap saya yang salah. Tapi itu semua untuk kemajuan kita. Untuk kemajuan bangsa kita,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait ERICK THOHIR atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana