tirto.id -
Pesaing utama Erdogan dalam pemilihan presiden, Muharrem Ince dari kubu utama oposisi Partai Rakyat Republik, mengantungi 30,7 persen suara.
Dalam pemilihan anggota parlemen, Partai Pembangunan dan Keadilan -yang memerintah- memperoleh 42,5 persen suara setelah 96,5 persen suara dihitung.
"Rakyat kita telah memberi kami tugas untuk memikul jabatan presiden dan pos eksekutif," kata Erdogan (64) dalam pesan singkat nasional, bahkan saat kertas suara masih dihitung.
"Saya harap tak seorang pun meragukan hasilnya dan membahayakan demokrasi untuk menyembunyikan kegagalan mereka sendiri," katanya.
Kepada para reporter di Istanbul, dengan mengutip hasil tidak resmi yang membuatnya menjadi pemimpin pertama Turki di bawah sistem pemerintahan presidensial, Erdogan juga kembali menyatakan bahwa "Bangsa kita telah memberi saya tugas kepresidenan dan kekuasaan eksekutif."
Menurut hasil tidak resmi berdasarkan 99 persen surat suara yang sudah dihitung, Erdogan meraih 52,54 persen suara, seperti dikutip dari The Guardian.
Dia juga mengatakan bahwa partai Pembangunan dan Keadilan (AK) dan Aliansi Rakyat --persekutuan antara Partai AK dan Partai Gerakan Nasionalis (MHP)-- juga mengamankan mayoritas parlemen menurut hasil tidak resmi, yang menunjukkan AK dan MHP bersama-sama mengumpulkan 53,59 persen suara.
Erdogan menggarisbawahi keamanan surat suara dan kebebasan menggunakan hal suara merupakan ekspresi kekuatan demokrasi Turki.
"Turki telah memberi pelajaran demokrasi bagi dunia dengan tingkat partisipasi hampir 90 persen," ia menambahkan sebagaimana dikutip Anadolu.
Pemimpin Turki itu menyeru semua orang meninggalkan semua argumen, ketegangan dan kemarahan selama masa kampanye dan fokus pada masa depan bangsa.
Editor: Maya Saputri