tirto.id - Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono menyatakan bahwa imunitas menjadi senjata andalan bagi pemerintah untuk menyelesaikan pandemi COVID-19. Oleh karenanya, ia ingin pencapaian vaksinasi di Indonesia harus ditarget setinggi-tingginya hingga 100 persen.
"Itu tidak ada tawaran lagi kalau kita mau menyelesaikan pandemi, imunitas baru harus ditingkatkan. Berapa banyak? Kalau bisa semuanya," kata Pandu dalam acara Polemik Trijaya bertajuk 'Bersiap Hidup di Era Endemi', Sabtu (12/3/2022).
Pencapaian target 100 persen vaksinasi COVID-19 seharusnya bisa menjadi motivasi bagi pemerintah jika ingin segera mengakhiri pandemi dan menuju ke endemi. Dengan begitu, kata dia seluruh masyarakat dapat mendapatkan imunitas atau kekebalan tubuhnya.
"Kalau bisa 100 persen. Jadi semua penduduk harus mempunyai imunitas jangan ada 30 persen yang tertinggal," ujarnya.
Dari hasil survei yang dilakukannya, tingkat imunitas penduduk di Indonesia masih di bawah 85 persen. Di mana daerah Jabodetabek menjadi paling tertinggi. Artinya masih terdapat 15 persen penduduk Indonesia belum mendapatkan vaksinasi.
"Kelompok ini mungkin aja lansia atau komorbid. Jadi kita masih akan melihat kematian-kematian itu terjadi karena komorbid," kata Pandu.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi melaporkan, capaian vaksinasi dosis satu hingga saat ini sudah mencapai 193 juta penduduk, atau 92,78 persen dari target 208 juta penduduk.
Selanjutnya untuk dosis kedua cakupan vaksinasi dilakukan baru mencapai 150 juta, atau 72,39 persen dari target 208 juta penduduk Indonesia.
"Sementara memang untuk vaksinasi booster ini baru 6,5 persen," kata Siti Nadia yang juga menjabat Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Bayu Septianto