Menuju konten utama

Elektabilitas Anies Mentereng di DKI Jakarta, PKB: Tiada Lawan

PKB menilai elektabilitas mentereng Anies itu menjadi modal utama di Pilgub Jakarta.

Elektabilitas Anies Mentereng di DKI Jakarta, PKB: Tiada Lawan
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan (tengah) menerima surat rekomendasi partai dari Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas (kiri) disaksikan Sekretaris DPW PKB Mohammad Fauzi (kanan) saat bersilaturahmi ke Kantor DPW PKB DKI Jakarta di Jakarta, Kamis (13/6/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.

tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid, menilai hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan paling tinggi ketimbang figur lainnya, bukti mantan Gubernur DKI Jakarta itu, tidak ada lawan.

"Itu sesuai dengan pengamatan PKB, memang Pak Anies tidak ada lawan di DKI," kata Jazilul di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

Ia mengatakan, elektabilitas mentereng Anies itu menjadi modal utama di Pilgub Jakarta. Tinggal, kata dia, partai-partai koalisi menjaga soliditas.

"Kami PKB yang sudah memutuskan Pak Anies maju ke DKI. Saya berharap dukungan dari partai politik yang lain, PKS, PDIP, dan lain-lain. Untuk apa? Untuk kepentingan masyarakat DKI, DKJ," ucap Jazilul.

Ia mengatakan sejauh ini belum ada pembahasan mengenai figur yang akan mendampingi Anies. Sebab, bagi mereka, cawagub tidak berpengaruh secara signifikan.

"Belum, sampai hari ini belum. Tunggu saja, karena cawagub, kan, cuma nambah-nambah saja, tidak terlalu signifikan," tutur Jazilul.

Dalam kesempatan terpisah, Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyinggung elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2017. Konon, Ahok memiliki elektabilitas lebih baik ketimbang Anies. Namun, usai pemilihan justru Anies yang menang.

Bagi Herzaky, survei hanyalah salah satu metode untuk memahami dan mengetahui situasi di masyarakat. Namun, tidak menjadi kunci kemenangan.

"Tetap saja itu belum bisa merekam semua. Nah ini bagaimanapun kan masih banyak cara-cara lain yang kita lakukan, termasuk terjun dan turun langsung ke masyarakat untuk meresap dan menyerap aspirasi masyarakat itu sendiri," kata Herzaky di Kantor DPP Demokrat, Menteng.

Ia mengatakan penentu kemenangan di Pilgub Jakarta ialah kerja-kerja politik. Selain itu, kata dia, Pilgub Jakarta, tidak hanya bicara mengenai bakal cagub, cawagub juga turut menjadi kunci.

"Bagaimana pendukung cagub dan pendukung cawagub benar ternyata saling mendukung bukan malah saling meniadakan, itu satu hal," tukas Herzaky.

Survei teranyar Litbang Kompas ihwal sejumlah tokoh menjelang Pilgub Jakarta 2024, menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan paling mentereng ketimbang figur lainnya. Anies yang notabene mantan Gubernur Jakarta itu meraih 29,8 persen. Disusul Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yakni 20,0 persen.

Sementara itu, Ridwan Kamil kalah pamor dengan Anies dan Ahok. Politikus Partai Golkar yang juga mantan Gubernur Jawa Barat yang disebut-sebut akan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu hanya meraih 8,5 persen.

Lalu, posisi berikutnya ada nama Erick Thohir 2,3 persen, Sri Mulyani 1,3 persen, Andika Perkasa 1,0 persen, Kaesang Pangarep 1,0 persen, Heru Budi Hartono 1,0 persen, Tri Rismaharini 1,0 persen. Adapun lainnya 4,3 persen, sementara yang belum menentukan pilihan alias tidak tahu/tidak jawab sebanyak 30,0 persen.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang