tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ekspor Indonesia ke Cina telah mengalami peningkatan sebanyak 103,6 juta dolar AS selama Maret 2020. Nilai ini jauh membaik dari posisi ekspor Februari 2020 yang sempat anjlok atau turun 245,5 juta dolar AS.
“Kita lihat selama Maret 2020 ini ekspor kita ke Tiongkok Maret 2020 ini meningkat 5,52 persen,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam siaran live di akun Youtube BPS, Rabu (15/4/2020).
Adapun posisi ekspor non-migas ke Cina pada Maret 2020 berada di kisaran 1,980 milair dolar AS. Naik 103,6 juta dolar AS secara month to month (mtom) dari posisi Februari 2020 yang di kisaran 1,876 miliar dolar AS.
Menariknya pada Februari 2020, ekspor ke Cina sempat menurun drastis. Dari 2,111 miliar dolar AS di Januari 2020 menjadi 1,865 miliar dolar AS di Februari 2020.
Suhariyanto menyatakan ada sejumlah komponen komoditas yang menyumbang peningkatan ekspor ini. Sebagian besar disumbang oleh komoditas mentah seperti dari mineral dan perkebunan.
“Dibandingkan Februari 2020 itu barang utama yang kita ekspor ke Tiongkok, tembaga dan barang-barang tembaga. Lemak dan minyak hewan nabati,” ucap Suhariyanto.
Lalu ada juga peningkatan ekspor besi dan baja dalam golongan HS 72. Ia mencatat ada peningkatan ekspor 0,36 persen ke Cina.
Suhariyanto menyatakan peningkatan ini bisa jadi disebakan oleh mulai pulihnya perekonomian Cina usai mengalami pandemi Corona atau Covid-19. Namun ia mengingatkan kalau Cina saat ini masih mengantisipasi gelombang kedua pandemi Corona di negaranya.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz