tirto.id - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengusulkan solusi jalan tengah terkait aplikasi gim daring Roblox yang kini dilarang oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti. Dia menyarankan Roblox tetap bisa dijalankan di Indonesia dan dimainkan oleh anak-anak dengan syarat didampingi oleh orang tua.
Menurutnya, anak-anak tidak perlu dilarang karena aplikasi tersebut setara dengan aplikasi digital lainnya yang berkembang saat ini dan memiliki sisi negatif maupun positif.
"Itu kan platform siapa saja bisa bikin game. Sama seperti YouTube, atau Instagram, siapa saja bikin video atau posting-an. Namanya terbuka bebas begitu, pasti ada yang pakai bikin untuk muatan kekerasan," kata Hetifah saat dihubungi Tirto, Rabu (6/8/2025).
Meski Hetifah tidak setuju dengan pelarangan permainan Roblox, namun dia sepakat dengan Mu'ti bahwa aplikasi digital tersebut kerap disalahgunakan oleh anak-anak maupun orang dewasa dengan kegiatan bermuatan kekerasan.
"Sebenarnya kan saya tidak menafikan juga kalau ada muatan kekerasan di Roblox, tapi yang perlu dipahami di sini, Roblox itu bukan satu gim yang dibikin satu orang atau pengembang, tapi sebuah platform," terangnya.
Dirinya tidak sependapat bila Roblox membuat anak menjadi malas bergerak karena tenggelam dengan keasyikan permainan. Dia menjelaskan bahwa sudah menjadi kewajiban pemerintah dan orang tua untuk mengajak anak bermain keluar rumah.
"Disinilah peran pemerintah daerah dong untuk memberikan ruang terbuka yang aman dan nyaman. Masalahnya, kayak Tebet Eco Park yang dulu bagus saja sekarang banyak equipment yang rusak, main di jalanan sekarang juga enggak aman untuk anak," ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syamsu Rizal, mendesak Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersikap tegas melarang gim yang berdampak negatif bagi tumbuh kembang anak.
“Kami prihatin dengan masifnya anak-anak bermain Roblox yang banyak menampilkan adegan kekerasan. Keprihatinan kami juga terkait masih longgarnya pengawasan Komdigi untuk menghentikan beredarnya game-game yang mengandung kekerasan. Komdigi harus memperkuat pengawasan atas beredarnya game-game yang mengandung dampak negatif. Jangan biarkan masa depan anak-anak dirusak karena ada gim tersebut,” kata Syamsu Rizal dalam keterangan pers.
Syamsu Rizal menegaskan bahwa Komdigi harus tegas melakukan pemblokiran serta memberikan sanksi kepada pengembang maupun distributor gim yang terbukti melanggar, baik karena menampilkan kekerasan, pornografi, maupun konten lain yang tidak ramah anak.
“Saya minta Komdigi bertindak cepat dan tegas untuk memberantas beredarnya game-game negatif yang berbahaya buat anak. Jangan tunggu viral baru bereaksi. Harus ada upaya pencegahan nyata, agar yang beredar adalah game aman dan sesuai usia. Masa depan anak-anak bisa rusak jika terus-menerus terpapar permainan berbahaya,” ujarnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto
Masuk tirto.id


































