tirto.id - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, mengeklaim kemenangan dalam Pemilihan Presiden AS 2024. Ia mengeklaim kemenangan setelah Fox News memperkirakan kemenangannya dari kompetitornya, Kamala Harris.
"Amerika telah memberikan yang tak pernah terjadi sebelumnya dan mandat yang kuat," kata Donald Trump pada Rabu (6/11/2024) waktu setempat di Palm Beach Country Convention Center bersama pasangannya, JD Vance, pemimpin Partai Republik dan anggota keluarga Trump sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (6/11/2024).
Trump pun menyanjung Elon Musk, salah satu orang terkaya di dunia. Elon menyuntikkan 120 juta dolar AS dalam membantu kampanye Trump. Pria yang pernah menjadi Presiden AS periode 2017-2021 itu juga berjanji akan memberikan tempat khusus di pemerintahan kepada Elon Musk usai dilantik di masa depan.
Saat ini, perhitungan masih berlangsung. Akan tetapi, sinyal kemenangan Trump sudah terlihat setelah Trump diprediksi menguasai Pennsylvania, North Carolina dan Georgia serta memenangkan pertarungan di 4 daerah lain, berdasarkan hasil lembaga riset Edison.
Sementara itu, Kamala Harris belum berbicara kepada pendukungnya yang sudah berkumpul di Howard University. Wakil ketua tim kampanye Harris, Cedric Richmond, menyatakan bahwa Harris akan berbicara pada Rabu (6/11/2024) waktu setempat.
"Kami masih ada suara yang perlu dihitung," kata Cedric.
Trump dinilai menunjukkan kekuatan mereka di berbagai negara daerah di berbagai tempat, mulai dari daerah rural hingga wilayah urban.
Di sisi lain, Partai Republik memenangkan mayoritas pemilihan legislatif (Senate) setelah mengalahkan jumlah kursi Partai Demokrat di wilayah West Virginia dan Ohio. Kedua partai masih bersaing untuk berebut kursi Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representatives) di mana Partai Republik masih menang tipis.
Kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024 diperkirakan 50-50 dalam berbagai spekulasi. Hasil ini diperkirakan sebagai titik balik setelah Trump sempat kalah pada 6 Januari 2021 lalu imbas kalah Pemilu AS 2024 lalu.
Trump diperkirakan mendapat dukungan dari Hispanic, pemilih tradisional Demokrat dan pemilih menengah-bawah yang merasakan kenaikan harga komoditas sejak Pemilu AS 2020 lalu. Trump disebut memenangkan 45 persen pemilih Hispanic secara nasional, menempel ketat dari Harris yang mencapai 53 persen. Akan tetapi, angka Trump lebih tingi 13 persen dibanding 2020 lalu.
Sekitar 31 pemilih menyatakan permasalahan ekonomi menjadi pertimbangan mereka dalam memilih dan mereka akan memilih Trump dengan margin 79 persen hingga 20 persen berdasarkan exit poll. Sementara itu, sekitar 45 persen pemilih di daerah menyatakan permasalahan finansial keluarga mereka memburuk daripada 4 tahun lalu dan mereka memutuskan memilih Trump antara 80 persen hingga 17 persen.
Kemenangan Trump juga mengakibatkan investor internasional meningkatkan harga pasar setelah deklarasi kemenangan Trump. Saham AS dan nilai dolar AS mengalami kenaikan dengan nilai valuasi dan Bitcoin yang naik.
Editor: Andrian Pratama Taher