Menuju konten utama

Doa Birrul Walidain untuk Orang Tua: Arab, Latin dan Terjemahannya

Dalam Al-Quran, posisi berbakti kepada orang tua ditempatkan di bawah iman kepada Allah SWT.

Doa Birrul Walidain untuk Orang Tua: Arab, Latin dan Terjemahannya
Ilustrasi berdoa. foto/istockphoto

tirto.id - Perintah berbakti kepada orang tua atau birrul walidain merupakan ajaran penting dalam Islam.

Dalam Al-Quran, posisi berbakti kepada orang tua ditempatkan di bawah iman kepada Allah SWT.

Hal ini tergambar dalam firman Allah dalam surah Al-Isra' ayat 23:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu ... ” (QS. Al-Isrā’[17]: 23)

Dalil di atas menunjukkan urgensi berbakti kepada orang tua sebagaimana diajarkan Islam. Rasulullah SWT juga bersabda:

“Riḍa Allah terletak pada riḍa orang tua, dan murka Allah terletak pada kemurkaan orang tua,” (H.R. Baihaqi).

Penjelasan Rasulullah SAW di atas menunjukkan bahwa faktor seorang anak dapat masuk surga atau neraka tergantung dari rida orang tua.

Seorang anak mesti mematuhi kedua orang tuanya selama tidak melanggar norma agama.

Selain selalu menghormati dan taat kepada perintah mereka, seorang muslim juga dianjurkan untuk berdoa dan memohonkan kebaikan pada keduanya.

Berdoa atas kebaikan orang tua ini merupakan bentuk bakti kepada orang tua, baik yang masih hidup dan terkhusus bagi yang sudah meninggal.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

"Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali karena tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya," (H.R. Muslim).

Doa Birrul Walidain untuk Kedua Orang Tua: Arab, Latin dan Terjemahannya

Berikut ini doa birrul walidain yang dapat dipanjatkan anak untuk kedua orang tua, sebagaimana dikutip dari NU Online.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Bacaan latinnya: "Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā"

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan [dosa] kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."

Apabila kedua orang tua sudah meninggal, urgensi doa ini kian penting untuk melanjutkan bakti anak. Dalam suatu hadis yang diriwayatkan Abu Usaid, ia berkata:

“Suatu ketika saya sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari sahabat Ansar mengunjungi nabi. Ia kemudian bertanya: ‘Ya Rasullah, apakah saya bisa berbaik budi kepada kedua orang tua saya yang sudah meninggal?’ Rasullah lalu menjawab:

‘Iya, ada empat hal, yaitu (1) mendoakan mereka, (2) memohonkan ampunan untuk keduanya, (3) menunaikan janji mereka dan memuliakan teman mereka, dan (4) menjalin silaturahim dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudaramu, kecuali melalui perantara ayah-ibumu. Itulah budi baik yang harus kamu lakukan setelah mereka meninggal’,” (H.R. Ahmad).

Baca juga artikel terkait DOA HARIAN atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno