tirto.id - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), jumlah wisatawan yang masuk ke Bali diprediksi akan meningkat signifikan. Berdasarkan data, per Senin (09/12/2024), Dinas Perhubungan Provinsi Bali memperkirakan total penumpang yang masuk melalui pelabuhan dan bandara bakal mencapai 2.794.977 orang.
Jika dirinci, 1.512.337 orang diperkirakan masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, 1.187.054 orang dari Pelabuhan Gilimanuk, dan 95.585 orang dari Pelabuhan Padangbai.
Jumlah kendaraan yang masuk ke Pulau Dewata pun diperkirakan turut melonjak, yakni hingga 322.416 kendaraan secara total. Rinciannya, 289.443 kendaraan diprediksi masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk dan 32.973 dari Pelabuhan Padangbai.
Arus lalu lintas orang dan kendaraan di Bali diprediksi akan memiliki dua kali puncak sehingga terdapat potensi tinggi terjadinya kepadatan di beberapa titik.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali menyiapkan langkah antisipasi. Kadispar Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, mengaku berencana untuk mengatur tata kelola pariwisata Bali agar tidak terjadi kemacetan di mana-mana. Rencana tersebut ia tuangkan dalam bentuk kajian yang ditujukan kepada Dishub Bali.
“Kami juga sudah mengingatkan para event organizer yang melakukan kegiatan event-event besar di Bali agar memanfaatkan dengan betul teman-teman yang mempunyai armada angkutan yang ada di Bali. Tidak perlu lagi membawa armada lainnya dari luar,” ucap Pemayun di Jatiluwih, Senin (09/12/2024).
Senada dengan Dispar Bali, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) turut membeberkan langkah antisipasi dari Pemerintah Pusat. Rencananya, akan ada posko berskala nasional yang dibangun untuk memantau pergerakan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Termasuk, memetakan kebiasaan wisatawan yang berkunjung. Misalnya, ke tempat-tempat destinasi wisata, berdasarkan survei yang ada itu daerah pantai yang masih besar,” sambung Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto.
Per Minggu (8/12/2024) kemarin, Kemenpar sudah mengirimkan surat edaran bertajuk “Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada saat Perayaan Nataru” kepada pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di Bali.
Hariyanto mengatakan bahwa pedoman tersebut merupakan rujukan bersama dan regulasi yang harus dicermati.
Sementara itu, Dishub Provinsi Bali sudah memetakan beberapa titik rawan kemacetan saat Nataru 2024/2025.Di antaranya Pusat Oleh-Oleh Krisna, The Keranjang Bali, dan depan patung Satria Gatot Kaca arah masuk Bandara I Gusti Ngurah Rai. Titik-titik pusat oleh-oleh tersebut akan dijaga oleh Polda Bali dengan jarak 25 meter sebelum lokasi untuk mengantisipasi kemacetan.
“Rapat kami dengan Polda Bali menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait Nataru dan Polda akan mengirim pasukan untuk mengantisipasi persiapan Nataru,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Bali, I Putu Sutaryana, ketika dihubungi kontributor Tirto pada Senin (09/12/2024).
Apabila berkaca dari periode sebelumnya, menurut Dishub, kemacetan di Bali sering terjadi karena weekend yang berdekatan dengan momen Nataru. Akibatnya, lebih banyak orang yang melancong ke Bali untuk menghabiskan waktu liburnya.
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Fadrik Aziz Firdausi