Menuju konten utama

Disdukcapil Catat 1.038 Pendatang Baru di Jakarta Usai Lebaran

Berdasarkan data Disdukcapil DKI, mulai 16-22 April 2024, ada 1.038 orang pendatang baru di Jakarta pasca-Lebaran 2024.

Disdukcapil Catat 1.038 Pendatang Baru di Jakarta Usai Lebaran
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.

tirto.id - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mencatat, terdapat sebanyak 1.038 pendatang tiba di Jakarta setelah periode Hari Raya Idulfitri 2024. Kepala Disdukcapil Jakarta, Budi Awaluddin, sebut seribuan warga baru ini berasal dari sejumlah kota atau kabupaten se-Indonesia.

“Berdasarkan data kami, mulai 16-22 April 2024, ada 1.038 orang pendatang baru di Jakarta pasca-Lebaran,” kata dia kepada awak media, Selasa (23/4/2024).

“Para pendatang, warga baru, ini asalnya dari beberapa kota dan kabupaten di Indonesia,” imbuh dia.

Menurut Budi, Kota Bekasi menjadi wilayah penyumbang pendatang di Jakarta terbanyak. Jumlah pendatang dari kota tersebut mencapai 80 orang.

Pendatang lain kebanyakan berasal dari Jabodetabek. Berdasarkan data, pendatang yang tidak berasal dari Jabodetabek, yakni warga Medan, Indramayu, dan Brebes.

“Dari 10 wilayah yang pendatangnya paling tinggi, ada warga dari tiga wilayah non-Jabodetabek yang penduduknya datang ke Jakarta. Dari Medan 26 orang, Indramayu 23 orang, dan Brebes 21 orang," ungkap Budi.

Ia mengungkapkan, dari 1.038 pendatang tersebut, sebanyak 78,53 persen di antaranya berpendidikan akhir sekolah lanjut tingkat atas (SLTA) ke bawah. Sementara, sebanyak 21,47 persen sisanya berpendidikan SLTA ke atas.

Berdasar pemetaan Disdukcapil Jakarta, sebanyak 38,17 persen pendatang diasumsikan berpenghasilan rendah dan sisanya diasumsikan berpenghasilan tinggi.

“Dari kategori usia, kebanyakan warga baru ini berusia 25 tahun-29 tahun. Ada yang berusia lebih dari 70 tahun, jumlahnya [warga baru] empat orang. Yang paling muda, [pendatang] berusia 0 tahun-4 tahun," urai dia.

Budi berujar, selisih jumlah pendatang baru berjenis kelamin perempuan lebih tinggi dari pada pendatang baru berjenis kelamin laki-laki. Pendatang perempuan berjumlah 523 orang, sementara pendatang laki-laki berjumlah 515 orang.

Ia turut mengatakan, masih ada pendatang yang tiba per Selasa ini, meski Lebaran 2024 telah lewat dua pekan lalu.

“Kalau sampai hari ini masih ada yang datang ke Jakarta, jumlahnya 265 orang," tutur Budi.

Diberitakan sebelumnya, Budi memprediksi akan ada 10.000-15.000 warga baru yang akan mendatangi kawasan Jakarta setelah periode Lebaran 2024.

Jumlah pendatang pada 2024 tergolong lebih sedikit bila dibandingkan pendatang pada 2023.

“Kami memprediksi bahwa tahun ini, untuk yang arus balik mudik ini, yaitu sekitar 10.000-15.000 [jiwa]. Kalau kemarin [2023], [pendatang] kan diangka 20.000 sampai 25.000 [jiwa],” kata dia kepada awak media, Rabu (17/4/2024).

Disdukcapil DKI Jakarta, kata Budi, akan mendata belasan ribu warga yang diprediksi akan memadati Jakarta. Pendataan ini disebut mulai berlangsung pada April-16 Mei 2024.

Data jumlah pendatang pada 2024 dapat dipantau secara langsung oleh masyarakat melalui situs https://kependudukancapil.jakarta.go.id/darikuuntukmu/.

Menurut Budi, pendataan dilakukan untuk mengetahui apakah warga hanya sekadar memadati Jakarta atau hendak memindahkan data administrasi kependudukan mereka.

Ia menekankan, Pemprov Jakarta tidak melarang warga untuk mendatangi ibu kota. Akan tetapi, pendatang baru diimbau untuk memiliki kemampuan khusus, jika hendak mengadu nasib di Jakarta.

Sebab, pendatang diharapkan bisa memiliki pekerjaan yang layak di Jakarta. Pendatang juga diimbau telah memiliki tempat tinggal sebelum datang di ibu kota.

Baca juga artikel terkait PENDATANG JAKARTA atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Abdul Aziz