tirto.id - Tujuh pemain naturalisasi Harimau Malaya disebut akan menggugat Federasi Sepak Bola Malaysia setelah tersandung kasus skandal pemalsuan dokumen. Mereka kemungkinan meminta kompensasi atas hilangnya pendapatan akibat terkena sanksi dari FIFA atas kasus tersebut.
Para pemain ini adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Saat ini semua pemain yang terlibat skandal tersebut otomatis berhenti dari aktivitas utamanya. Pasalnya, sanksi FIFA tidak memperbolahkan mereka untuk terlibat dalam aktivitas sepak bola selama 12 bulan sejak keputusan ditetapkan
Beberapa dari mereka kehilangan pendapatan. Klub yang menaunginya disebut mengakhiri kontrak karena terdampak sanksi FIFA.
Menurut sebuah sumber, para pemain naturalisasi Malaysia mempertimbangkan mengambil jalur hukum setelah FAM mengakui staf administrasinya melakukan kesalahan teknis pada proses penyerahan dokumen ke FIFA. Para pemain merasa dirugikan.
"Pengacara asing diketahui sedang berunding dengan ketujuh pemain tersebut, yang sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap FAM atas kesalahan teknis yang telah diakui oleh asosiasi tersebut. Mereka dapat melakukannya dan itu tidak akan mengejutkan, mengingat dampak finansial dari larangan tersebut," kata sumber itu dikutip New Straits Times, Minggu (9/11/2025)
Klaim kompensasi diyakini juga membantu para pemain naturalisasi untuk memulihkan nama baik. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah mencari klub baru usai sanksi skors berakhir.
Kerugian yang dialami pemain naturalisasi Malaysia tak hanya larangan bermain. Mereka juga terkena sanksi denda yang besarnya 2.000 franc Swiss atau sekitar Rp41,4 juta.
Pemerintah Malaysia Bantah Bayar Denda FAM
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Hannah Yeoh membantah menyiapkan dana sebesar 15 juga ringgit atau sekitar Rp60,2 miliar untuk salah satunya membayar denda FAM. Namun, dana tersebut semata-mata dipergunakan untu kampanye kualifikasi Piala Asia 2027.
Alokasi dana ini telah diumumkan PM Anwar Ibrahim dalam anggaran nasional tahun lalu. Dana akan diberikan untuk FAM demi mendukung persiapan skuad nasional Malaysia.
"Alokasi RM15 juta hanya untuk tim nasional — untuk kampanye Piala Asia. Alokasi ini sangat spesifik untuk tujuan tersebut," kata Yeoh dalam konferensi pers di Putrajaya dikutip New Straits Times, Jumat (7/11/2025).
"Dana tersebut diberikan kepada FAM, dan laporan penggunaannya dikirim ke Dewan Olahraga Nasional. Dana tersebut juga dipantau oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Keuangan," tambahnya.
Keuangan FAM menjadi pusat perhatian lantaran mendapatkan sanksi denda dari FIFA atas skandal pemalsuan dokumen sebesar 350.000 franc Swiss atau sekitar Rp7,3 miliar. Sama seperti pemain naturasasinya, FAM dianggap melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA.
Sementara itu, FAM memutuskan untuk banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) setelah bandingnya ke FITA ditolak. Yeoh menegaskan, biaya banding ke CAS juga tidak dari alokasi dana pemerintah.
Penasihat tim nasional yang juga pemilik klub JDT Tunku Ismail Sultan Ibrahim berjanji akan menanggung sendiri biaya banding CAS. Biaya banding bukan dari dari pemerintah.
Editor: Iswara N Raditya
Masuk tirto.id


































