Menuju konten utama

Dinkes DIY Imbau Masyarakat Terapkan PHBS untuk Cegah COVID-19

Tidak perlu panik, kasus yang muncul Mei lalu tergolong ringan dan hanya memerlukan isolasi mandiri di rumah.

Dinkes DIY Imbau Masyarakat Terapkan PHBS untuk Cegah COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie saat memberikan keterangan di Komplek Kepatihan pada Kamis, 19 Juni 2025. tirto.id/ Abdul Haris

tirto.id - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) meminta masyarakat agar tidak panik terhadap temuan kasus COVID-19 ringan yang sempat terjadi pada Januari dan Mei 2025. Namun, masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan kasus yang muncul pada Mei lalu tergolong ringan dan hanya memerlukan isolasi mandiri di rumah. Pasien dalam pengawasan (PDP) pun tidak sampai dirawat di rumah sakit.

“Tidak perlu risau, yang penting masyarakat kembali mengingat pentingnya PHBS. Itu aja, jangan sampai kasus COVID-19 ini dibesar-besarkan,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Kepatihan pada Kamis, (19/6/2025).

Pembajun mencontohkan kasus yang terjadi di Puskesmas Danurejan 1. Ada seorang warga yang awalnya mengalami gejala mirip flu seperti batuk dan pilek berkepanjangan.

Setelah memeriksakan diri, kemudian dites, dan hasilnya positif COVID-19. Namun dengan nilai CT pasien di atas 30 yang menandakan infeksi ringan.

“Beliau hanya disarankan untuk isolasi mandiri. Nggak dilakukan sequencing untuk mendeteksi apakah jenis dari virus itu. Tapi sekarang kondisinya udah pulih,” jelas Pembajun.

Ia juga mengimbau masyarakat yang mengalami flu lebih dari seminggu dan tidak membaik agar segera memeriksakan diri ke puskesmas. Jika hasil tes menunjukkan positif dengan CT di bawah 30, maka akan diberikan penanganan lebih lanjut, termasuk kemungkinan dilakukan sequencing.

Pihak Dinkes mengingatkan, meski kasusnya ringan, COVID-19 masih ada. Masyarakat diimbau tetap waspada dengan menerapkan PHBS, seperti memakai masker, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Kita tidak perlu membesar-besarkan kasusnya, tapi yang perlu dibesar-besarkan adalah upaya menjaga kesehatan. Tenaga kesehatan dan fasilitas rumah sakit sudah siap, termasuk ruang perawatan dan fasilitas puskesmas,” katanya.

Soal vaksin, pihaknya menyebut distribusi vaksin COVID-19 berada di bawah kendali Kementerian Kesehatan. Untuk saat ini, stok vaksin di pusat dilaporkan kosong.

Apabila nantinya ada instruksi dari pusat untuk melakukan vaksinasi ulang, Pembajun menyatakan Dinkes DIY siap untuk melaksanakan.

“Yang penting jangan lupa, COVID-19 itu masih ada. Bukan berarti sudah hilang. Maka dari itu PHBS harus tetap dijalankan,” terangnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengidentifikasi satu kasus COVID-19 melalui Surveilans Sentinel Influenza Like Illness (ILI) di Puskesmas Danurejan I.

Sebagai tambahan informasi, Surveilans ILI sendiri merupakan sistem pemantauan penyakit yang berfokus pada infeksi saluran pernapasan seperti influenza, COVID-19, dan penyakit sejenis lainnya, dengan pengumpulan data dari titik-titik tertentu.

Puskesmas Danurejan I telah ditetapkan sebagai Puskesmas Sentinel ILI di Kota Yogyakarta oleh Kementerian Kesehatan bersama Pemerintah Kota Yogyakarta.

Satu kasus COVID-19 yang terdeteksi melalui skrining ILI pada 26 Mei 2025 di Puskesmas tersebut menjadi pengingat penting akan potensi penularan virus di Kota Yogyakarta.

“Meski secara nasional kasus COVID-19 cenderung menurun dari Mei hingga Juni ini, temuan satu kasus melalui skrining ILI di Yogyakarta serta peningkatan kasus di sejumlah negara Asia Tenggara mendorong Pemkot [Yogyakarta] melalui Dinkes untuk meningkatkan kewaspadaan,” jelas dr Lana Unwanah, Kepala Bidang P2PDSIK Dinkes Kota Yogyakarta.

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Abdul Haris

tirto.id - Flash news
Kontributor: Abdul Haris
Penulis: Abdul Haris
Editor: Siti Fatimah