tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 32 jemaah haji Indonesia sempat terkonfirmasi positif COVID-19 per 17 Juni 2025 hingga pukul 16.00 WAS. Penyebaran virus ini disebut terjadi di lingkungan jemaah saat melaksanakan ibadah haji 1446 H/2025 M di Arab Saudi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah, Liliek Marhaendro Susilo, mengatakan bahwa kasus positif COVID-19 semula ditemukan pada sejumlah jemaah yang mengalami gejala demam disertai sesak napas. Jemaah, langsung dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah dan Makkah.
“Setelah diobservasi dan menjalani serangkaian tes, seperti MERS-CoV dan COVID-19, mereka terdiagnosis pneumonia/radang paru-paru dan terkonfirmasi positif COVID-19,” ungkap Liliek dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Kamis (19/6/2025).
Setelah mendapatkan perawatan intensif di RSAS, Liliek menyebut 32 jemaah itu menunjukkan perbaikan kesehatan yang signifikan. Mereka kini pun telah kembali ke penginapan, sementara beberapa jemaah telah tiba di Tanah Air.
“KKHI di Makkah dan Madinah juga beberapa kali merawat pasien COVID-19 pascakepulangan dari RSAS karena mereka masih memerlukan penanganan untuk gejala sesak napas akibat pneumonianya,” ucap Liliek.
Lilek juga mengimbau agar jemaah selalu menjaga kesehatan dan menaati protokol kesehatan yang sudah sering digaungkan, terlebih dalam kondisi kerumunan besar seperti saat beribadah haji.
“Gunakan masker ketika batuk atau pilek, serta di area keramaian. Cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas. Minum air putih atau air zam-zam sedikit demi sedikit hingga mencapai 2 liter per hari. Bagi yang memiliki komorbid dan rutin mengonsumsi obat, jangan lupa minum obatnya secara teratur,” imbau Liliek.
Bagi jemaah yang telah kembali ke Indonesia, dia juga meminta agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Jemaah diminta segera melapor kepada petugas kesehatan apabila mengalami gejala batuk, pilek, atau sesak napas dalam jangka waktu 14 hari setelah ketibaan.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fadrik Aziz Firdausi