Menuju konten utama

DHL Express Mulai Beralih ke EV demi Pengiriman Lebih Efisien

Perusahaan logistik global ini akan menambahkan 125 unit EV untuk mendukung efisiensi pengiriman sekaligus mengurangi emisi karbon.

DHL Express Mulai Beralih ke EV demi Pengiriman Lebih Efisien
Ilustrasi DHL Ekspress. foto/DHL

tirto.id - DHL Express Indonesia mempercepat transisi menuju operasional ramah lingkungan dengan menambah armada kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Tahun depan, perusahaan logistik global ini akan menambahkan 125 unit EV untuk mendukung efisiensi pengiriman sekaligus mengurangi emisi karbon.

“Kami mendapat umpan balik positif dari kurir yang menggunakan EV. Mereka lebih nyaman karena dalam kendaraan tidak panas, dan performanya lebih responsif saat start-stop di lalu lintas padat,” ujar Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia, Ahmad Mohamad, Jumat (20/6/2025).

Selain meningkatkan kenyamanan pekerja, Ahmad mengklaim penggunaan EV mampu menekan biaya operasional dalam jangka panjang.

Meski belum ada rincian perhitungan, perusahaan memastikan penghematan signifikan dari sisi bahan bakar, meski diimbangi kenaikan biaya listrik.

“Analisis kami menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, EV lebih menguntungkan,” tambahnya.

Berbeda dengan kompetitor yang mengalihdayakan sebagian operasional ke pihak ketiga, DHL Express menegaskan tetap mengelola layanan secara mandiri.

“Kami menjaga kontrol penuh atas pengiriman, mulai dari karyawan, fasilitas, hingga pemantauan barang lewat CCTV. Ini yang membedakan DNA kami,” tegasnya.

Keandalan layanan menjadi nilai jual utama, di samping harga yang diklaim tetap kompetitif dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Meski enggan merinci mitra penyedia EV, DHL Express mengaku telah bekerja sama dengan satu merek EV cargo van dan membuka peluang kerja sama dengan produsen lain.

“Harganya sudah kompetitif, dan kami akan terus memperluas armada listrik,” ucapnya.

DHL sendiri berambisi untuk menjadi pelopor dalam operasional logistik rendah karbon, yang sejalan dengan target hijau Indonesia dengan target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030.

Indonesia juga berkomitmen untuk menghentikan operasional pembangkit listrik berbahan bakar fosil pada tahun 2039 dan secara signifikan meningkatkan kapasitas energi terbarukan.

Saat ini, DHL sendiri telah mengoperasikan 28 kendaraan listrik pengiriman first dan last-mile, sebagai bagian dari target global DHL Group untuk mengalihkan lebih dari 66 persen armada penjemputan dan pengiriman ke kendaraan listrik pada tahun 2030.

Baca juga artikel terkait JASA LOGISTIK atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra