Menuju konten utama

Demul Kunjungi Kemendikdasmen Bahas Masalah Pendidikan di Jabar

Wamendikdasmen memastikan tak ada pembahasan terkait aturan jam malam dan barak militer saat disambangi Dedi Mulyadi.

Demul Kunjungi Kemendikdasmen Bahas Masalah Pendidikan di Jabar
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya (kedua kanan) bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kedua kiri), Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Iwan Suryawan (kanan) dan Wali Kota Bogor Dedie Rachim (kiri) bersiap mengikuti sidang paripurna Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 di gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nz

tirto.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau dikenal dengan sapaan Kang Dedi Mulyadi (KDM) melakukan kunjungan ke Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menemui Menteri Dikdasmen, Abdul Mu’ti dan Wakil Menteri Dikdasmen, Atip Latipulhayat, Selasa (17/6/2025).

Atip menjelaskan bahwa Dedi Mulyadi memang tengah melakukan silaturahmi ke sejumlah kementerian. Dalam kunjungannya ke Kantor Kemendikdasmen, Atip mengatakan Dedi membahas sejumlah hal terkait permasalahan pendidikan di Jawa Barat.

“Tidak banyak yang beliau sampaikan. Yang pertama terkait dengan pendidikan di Jawa Barat. Karena Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak sekitar 54 juta,” ujar Atip saat ditemui usai pertemuan dengan Dedi.

Lalu, salah satu permasalahan yang dibahas adalah fasilitas pendidikan di Jawa Barat yang dinilai memerlukan rehabilitasi, bahkan pembangunan unit sekolah baru. Hal itu disampaikan Dedi lantaran ingin berkoordinasi dengan Kemendikdasmen dalam pelaksanaan rencananya.

Selanjutnya, pembahasan lainnya adalah program Dedi yang diperuntukkan dalam mengatasi angka putus sekolah di Jawa Barat yang cukup tinggi.

“Kemudian juga siswa-siswa yang katakanlah masuk pada kategori miskin juga penanganannya akan dilakukan oleh beliau bersinergi dengan Kementerian Dikdasmen. Terlebih-lebih lagi untuk program sekolah rakyat itu,” jelasnya.

Bahkan, Atip menyebut Dedi Mulyadi berniat menggelontorkan dana sekitar Rp600 miliar untuk membantu para siswa yang masuk dalam kategori miskin. Hal ini salah satu upaya untuk penanggulangan angka putus sekolah di Jawa Barat.

“Penanggulangan angka putus sekolah, kemudian untuk siswa-siswa yang miskin dan tadi KDM sudah berkomitmen untuk menggelontorkan sekitar Rp600 miliar untuk itu bantuan siswa-siswa miskin,” tutur Atip.

Ditanya terkait kemungkinan adanya pembahasan mengenai barak militer dan aturan jam malam, Atip menjelaskan bahwa tidak ada pembahasan hal-hal itu dalam pertemuan.

“Jadi intinya beliau hadir untuk berkoordinasi, bersinergi dengan kita untuk pelaksanaan pendidikan di Jawa Barat. Saya kira itu,” katanya.

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN DEDI MULYADI atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto