Menuju konten utama

Demo Buruh di Bandung Sempat Ricuh, Polisi: Disusupi Baju Hitam

Peringatan Hari Buruh Internasional di Bandung sempat diwarnai kerusuhan. Polisi menduga aksi buruh disusupi kelompok berbaju hitam.

Demo Buruh di Bandung Sempat Ricuh, Polisi: Disusupi Baju Hitam
Aliansi Buruh Bandung Raya Peringati Mayday di Taman Cikapayang, Kota Bandung. Kamis (01/05/2025). tirto.id/Firman

tirto.id - Puluhan kelas pekerja dari buruh pabrik hingga buruh media memperingati hari buruh internasional atau MayDay di Taman Cikapayang, Jalan Ir Juanda, Kamis (1/05/2024).

Massa yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bandung Raya menyoroti berbagai kondisi di dunia kerja yang tak sehat, dari persoalan perusahaan yang tidak membayar upah pekerja dengan layak hingga minimnya jaminan keselamatan kerja.

Ajat dari Aliansi Buruh Bandung Raya mengatakan, kondisi buruh hari ini makin mengkhawatirkan dan memengaruhi kesehatan fisik maupun finansial mereka.

Aksi Buruh Di Bandung

Aliansi Buruh Bandung Raya Peringati Mayday di Taman Cikapayang, Kota Bandung. Kamis (01/05/2025). tirto.id/Firman

“Khususnya kondisi buruh perempuan hari ini jauh semakin rentan, apalagi di tengah susahnya menjadi pegawai tetap. Pada akhirnya ini tak hanya akan memengaruhi kesehatan dan jaminan kerja mereka,” ujar Ajat pada wartawan, Kamis (1/05/2025).

Dalam aksi ini, para buruh memandang industri semakin korup. Hal ini terlihat dari maraknya alih fungsi lahan yang menyebabkan kerusakan ekologis hingga bencana alam yang makin meningkat.

“Semua ini adalah dampak langsung dari kerakusan industri yang merampas ruang hidup rakyat demi akumulasi modal,” katanya.

Selain itu, buruh media yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI) Bandung memandang masih banyak hak-hak buruh media yang belum terpenuhi, di antaranya upah layak serta jaminan kesehatan.

“Selain upah layak, hak-hak normatif lainnya juga harus diperoleh oleh jurnalis yaitu hak cuti—baik cuti tahunan, cuti sakit, atau cuti hamil bagi jurnalis perempuan. Hak untuk beristirahat atau memulihkan diri adalah hak yang tidak bisa diabaikan begitu saja," katanya.

Aksi ini diwarnai juga orasi, mimbar bebas, pertunjukan musik dan teater, sampai posko curhat buat buruh.

Dugaan penyusup hingga kericuhan

Kerusuhan di Bandung

Kerusuhan di Bandung. Kamis (01/05/2025). Tirto.id/Firman

Aksi buruh selesai saat sore. Massa buruh telah meninggalkan titik aksi, akan tetapi sejumlah massa aksi yang mengenakan pakaian serba hitam merusak sejumlah fasilitas publik di sekitar Taman Cikapayang.

Sekitar pukul 16.00 WIB, petugas kepolisian memukul mundur massa aksi hingga ke arah Jalan Dipatiukur, Bandung. Tidak berselang lama, para petugas kembali dari Jalan Dipatiukur ke Jalan Cikapayang.

Beberapa bekas kerusakan tampak jelas di sepanjang jalan Dipatiukur mulai dari plang jalan dicabut hingga sampah yang berserakan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kedai kopi di jalan itu turut menjadi sasaran kerusakan hingga menyebabkan tembok dan kaca depan penuh coretan pilok.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan suasana kerusuhan itu berlangsung kurang lebih 20 menit. Massa masih sempat melakukan tindak provokatif dengan melempari polisi dengan batu. Sebelum akhirnya polisi dapat membubarkan massa yang mengenakan baju hitam-hitam tersebut.

"Untuk saat ini, kondisi sudah kondusif. Jalan Dipatiukur sudah dapat dilalui masyarakat," kata Hendra pada wartawan.

Baca juga artikel terkait HARI BURUH atau tulisan lainnya dari Akmal Firmansyah

tirto.id - Politik
Reporter: Akmal Firmansyah
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Rina Nurjanah