Menuju konten utama

Dana Patriot Bond Bakal Digunakan untuk Program Waste to Energy

Rosan mengklaim penerbitan Patriot Bond senilai Rp50 triliun telah fully subscribe atau ludes terjual.

Dana Patriot Bond Bakal Digunakan untuk Program Waste to Energy
CEO Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia Rosan Roeslani di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (1/10/2025). tirto.id/Nanda

tirto.id - CEO Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa penerbitan Patriot Bond senilai Rp50 triliun telah fully subscribe atau ludes terjual.

Dia menjelaskan, dana yang dihimpun ini nantinya akan dialokasikan untuk mendanai program Waste to Energy (WtE) atau pengolahan sampah menjadi energi.

"Ya, kalau Patriot Bond kan, alhamdulillah sudah ada target sebesar Rp50 triliun sudah fully subscribe lah ya," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Lebih jauh Rosan mengatakan bahwa tercapainya target penjualan patriot bond sejalan dengan akan diluncurkannya program waste to energy pada akhir Oktober ini.

"Dana itu kita akan digunakan untuk waste to energy program kita. Jadi memang inline, jadi dananya juga siap, sudah beres, masuk, kemudian waste to energy kita launching," jelasnya.

Proses tender proyek mengolah sampah menjadi energi ini akan segera dimulai dengan melibatkan pihak swasta dan juga pemerintah daerah.

"Harapannya pada akhir Oktober ini kita akan mulai proses untuk tendernya, untuk waste to energy. Tapi untuk Patriot Bond itu sudah selesai ya," tambah Rosan.

Sebagaimana diketahui, patriot bond merupakan instrumen surat utang yang diterbitkan melalui private placement kepada sekelompok investor terpilih, terutama konglomerat dan kelompok usaha besar di Indonesia.

Instrumen ini terdiri dari dua seri dengan tenor 5 tahun dan 7 tahun, serta kupon bunga 2 persen yang jauh di bawah suku bunga acuan Bank Indonesia dan yield obligasi pemerintah.

Sebelumnya, beredar nama-nama konglomerat pengempit Patriot Bonds, lengkap dengan nama perusahaannya. Dalam daftar tersebut tercantum 46 nama konglomerat dalam negeri dengan total pembelian patriot bond sebesar Rp51,75 triliun.

Dalam urutan lima teratas terlihat nama-nama seperti Antony Salim dari Salim Group, Prajogo Pangestu dari Barito Group, Sugianto Kusuma dari Agung Sedayu, Boy Thohir dan Edwin Soeryadjaya dari Adaro dan Sratoga, serta Franky Widjaja dari Sinar Mas.

Baca juga artikel terkait ROSAN ROESLANI atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra