Menuju konten utama

Daftar Wilayah Terdampak Banjir Bali & Status Tanggap Darurat

Sejumlah daerah di Bali mengalami banjir pada Rabu (10/9). Simak daftar wilayah terdampak banjir Bali dan status tanggap darurat bencana.

Daftar Wilayah Terdampak Banjir Bali & Status Tanggap Darurat
Proses pencarian dan pertolongan korban banjir di Jembrana, Bali, Rabu (10/09/2025). FOTO/Humas SAR Bali

tirto.id - Sejumlah daerah di Provinsi Bali mengalami bencana banjir pada Rabu (10/9/2025). Simak daftar wilayah terdampak banjir Bali dan status tanggap darurat bencana.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika (BMKG), penyebab cuaca ekstrem di Bali adalah karena gelombang ekuatorial Rossby di wilayah Bali dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan konvektif sebagai penyebab hujan lebat.

Akibat bencana ini, 9 orang meninggal dunia, enam orang hilang, dan 620 orang terdampak banjir. Data ini terakhir diperbarui pada Rabu pukul 18.45 WIB atau 19.45 WITA.

Daftar Wilayah Terdampak Banjir Bali

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat enam kabupaten dan kota di Provinsi Bali yang terdampak banjir. Enam wilayah tersebut meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.

Banjir Bali melanda 123 titik, paling banyak di Denpasar (81 titik), disusul Gianyar (14), Karangasem (4), serta beberapa lokasi di Jembrana dan Badung. Selain itu, longsor terjadi di 18 titik, sedangkan 16 bangunan dilaporkan jebol, Menurut data BPBD Bali,

Akibat bencana tersebut, 103 kepala keluarga atau 200 jiwa di Jembrana terdampak banjir. Kemudian, 99 kepala keluarga atau 420 jiwa juga terdampak.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melalui penghimpunan data, menyebut bahwa dampak banjir memaksa 85 orang di Jembrana mengungsi. Warga ini mengungsi ke Balai Desa Yeh Kuning, Balai Banjar Yeh Kuning, Mushalla Assidiqie, dan Mushalla Darul Musthofa.

Sedangkan 108 di Denpasar mengungsi ke sejumlah tempat aman, seperti SD 25 Pemecutan, Banjar Sedana Merta Ubung, serta Banjar Dakdakan Peguyangan.

Berdasarkan laporan terbaru dari Sekretaris BPBD Bali Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, korban bertambah 3 orang, menjadi 12 orang yang meninggal akibat bencana banjir di Bali.

Status Tanggap Darurat Bencana

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto turut meninjau langsung bencana banjir di Bali. Ia menggelar rapat koordinasi dengan Gubernur Bali dan jajaran forkopimda yang wilayahnya terdampak banjir.

Menurut Kepala BNPB, ketinggian debit air beberapa sungai di Bali mulai kembali normal.

“Kondisi per malam ini jam 21.00 WITA tinggi muka air di sungai - sungai sudah kembali normal,” ujar Suharyanto mengutip laman BNPB pada Kamis (11/9/2025).

Tim gabungan yang berjumlah 400 sampai 600 orang dikerahkan untuk melakukan pencarian korban hilang, dibarengi dengan melakukan pembersihan.

Hal senada juga dilaporkan oleh BPBD Bali bahwa per Kamis (11/9/2025), bahwa titik banjir di Bali sudah tidak ada. Kemudian, hujan di Bali juga telah berhenti sejak Rabu (10/9) sore, sehingga tidak ada penambahan titik bajir.

Akibat bencana banjir ini, Bali saat ini berstatus tanggap darurat bencana selama sepekan ke depan akibat banjir yang melanda hampir seluruh wilayah.

“Pak Gubernur malam ini sudah tanda tangan, tadi kami diskusi semula tanggap darurat bencana itu akan ditetapkan dua minggu tetapi karena sifat bencananya ternyata tidak terlalu besar maka akan diralat menjadi cukup satu minggu,” kata Suharyanto, mengutip laporan Antaranews, Rabu malam (10/9/2025).

Kepala BNPB meminta masyarakat tak panik dengan status ini sebab tanggap darurat bencana dilakukan untuk kebutuhan administrasi agar pihaknya bisa lebih optimal membantu Pemprov Bali.

Baca juga artikel terkait BANJIR BALI atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Flash News
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo