Menuju konten utama

Daftar Kota Polusi Terburuk di Dunia, Jakarta Pernah Nomor 1

Daftar kota polusi udara terburuk di dunia, Jakarta pernah nomor 1.

Daftar Kota Polusi Terburuk di Dunia, Jakarta Pernah Nomor 1
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.

tirto.id - Kualitas udara di Jakarta menjadi kota dengan polusi terburuk di dunia pada Minggu (13/8/2023). Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta saat ini telah memasuki angka 170 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Pada Minggu, 13 Agustus 2023 Kota Jakarta kembali menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan udara terburuk di dunia dengan polusi udara PM2.5.

Lebih dari 10 juta pendudukan Jakarta menghirupnya setiap hari. Mereka harus beraktivitas dengan kondisi udara yang tidak sehat.

Kali ini Jakarta telah mengalahkan Dubai (UEA) dan Johannesburg (Afrika Selatan) sebagai kota dengan polusi udara terburuk.

Penyebab Polusi Jakarta Menurut DLH

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto menghadiri konferensi pers di Gedung Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Jakarta Timur pada Jumat (11/8/2023).

Ia menjelaskan bahwa penyebab kualitas udara di Jakarta dipengaruhi oleh musim kemarau.

Menurutnya bulan Juli hingga September musim kemarau sedang tinggi-tingginya, sehingga berakibat pada kondisi kualitas udara yang kurang baik.

Berdasarkan data yang diambil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa 44 persen polusi udara berasal dari transportasi, kemudian 31 persen datang dari industri.

Dibandingkan dengan tingkat pencemaran udara tahun 2022, tahun ini membludak karena setelah Covid-19 orang-orang sudah mulai beraktivitas sehingga tingkat polusi udara meningkat drastis.

Berikut ini data polusi terburuk di dunia menurut data IQAir:

  1. Kuwait City, Kuwait
  2. Jakarta, Indonesia
  3. Dubai, United Arab Emirates
  4. Tel Aviv-Yafo, Israel
  5. Doha, Qatar
  6. Riyadh, Saudi Arabia Riyadh
  7. Kuching, Malaysia Kuching
  8. Kampala, Uganda
  9. Karachi, Pakistan
  10. Dhaka, Bangladesh
  11. Kolkata, India
  12. Incheon, South Korea
  13. Delhi, India
  14. Accra, Ghana Accra
  15. Hangzhou, China
  16. Johannesburg, South Africa
  17. Baghdad, Iraq
  18. Santiago, Chile Santiago
  19. Lahore, Pakistan Lahore
  20. Kabul, Afghanistan
  21. Seoul, South Korea Seoul
  22. Chengdu, China Chengdu
  23. Singapore, Singapore
  24. Kathmandu, Nepal Kathmandu
  25. Wuhan, China Wuhan
  26. Mumbai, India Mumbai
  27. Lima, Peru
  28. Hanoi, Vietnam
  29. Jerusalem, Israel
  30. Beijing, China Beijing, China 703.9M followers

Respons Pemerintah Terhadap Polusi Jakarta

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan penanggulangan melalui tiga strategi, pertama peningkatan tata kelola dalam pengendalian pencemaran udara melalui berbagai kebijakan dan regulasi.

Kedua, adanya pengurangan emisi pencemaran udara melalui uji emisi dna penggunaan transportasi umum.

Terakhir, imbauan untuk seluruh warga Jakarta untuk mengecek kondisi kualitas udara melalui aplikasi sesuai dengan standar nasional, seperti Jakarta Kini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, atau Indeks Pencemar Udara.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik sebagai pengalihan polusi udara agar tercipta kualitas udara yang lebih baik.

Akan tetapi, melihat dari penyebab polusi udara di Jakarta, maka beralih ke kendaraan listrik bukanlah solusi utama dan tidak serta merta menyelesaikan masalah polusi di Jakarta.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Dipna Videlia Putsanra