tirto.id - Jelang New Normal di Indonesia, terdapat 239 ilmuwan dari beragam negara ilmuwan yang mengirim surat terbuka kepada World Health Organization (WHO). Hal itu terkait, riset mereka yang bertajuk: It is Time to Address Airborne Transmission of COVID-19. Isinya terkait, temuan Virus Corona bisa menular melalui udara.
Para ilmuwan itu, meminta WHO merevisi panduan soal memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Kami ingin mereka mengakui bukti itu," kata Jose Jimenez, seorang ahli kimia yang merupakan salah satu dari 239 ilmuwan itu.
“Ini jelas bukan serangan terhadap WHO. Ini adalah debat ilmiah, tetapi kami merasa kami harus go public karena mereka menolak untuk mendengar bukti setelah banyak percakapan dengan mereka,” imbuhnya ketika dihubungi Reuters.
Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis pada pandemi COVID-19 menanggapi, WHO tengah mengkaji temua baru yang diterbitkan jurnal Clinical Infectious Diseases itu.
"Kami telah membahas tentang kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai salah satu mode transmisi COVID-19," kata Maria.
Sebelumnya, WHO menyatakan, COVID-19 menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan dari hidung dan mulut. Droplet itu dengan bisa menyebar dengan cepat.
Sedangkan di Indonesia, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, tengah menunggu sikap resmi dari WHO. Untuk antisipasi, warga Indonesia tetap diminta mematuhi protokol kesehatan yang telah ada.
"Tunggu pernyataan resmi WHO. Jalankan protokol (kesehatan) dengan benar," kata Yurianto kepada reporter Tirto, Kamis (9/7/2020).
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dieqy Hasbi Widhana