tirto.id - Hukum Lavoisier merupakan salah satu dari hukum dasar Kimia. Hukum Lavoisier juga dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa. Teori ini dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, Antoine Laurent Lavoisier.
Hukum itu ditemukan saat Lavoisier saat membakar merkuri cair putih dengan oksigen hingga berubah menjadi merkuri oksida berwarna merah. Kemudian, Lavoisier juga memanaskan merkuri oksida merah itu sampai kembali terbentuk merkuri cari putih dan oksigen.
Dalam penelitian itu Lavoisier lantas menemukan bahwa ada peran dari gas oksigen dalam reaksi pembakaran. Massa oksigen pada saat proses pembakaran ternyata sama dengan massa oksigen yang terbentuk setelah merkuri oksida dipanaskan.
Sementara itu, berikut ini adalah contoh soal dan penjelasan Hukum Lavoisier sebagai materi hukum dasar Kimia!
Hukum Lavoisier sebagai Hukum Kimia Dasar
Hukum Lavoisier atau lebih dikenal dengan Hukum Kekekalan Massa pertama kali dikemukakan oleh Antonie Laurent Lavoisier (1743-1794) seorang ahli kimia Prancis.
Hukum Kekekalan Massa menyatakan bahwa "Dalam sistem tertutup massa zat sebelum bereaksi sama dengan massa zat setelah bereaksi."
Rumus Hukum Lavoisier: Massa sebelum reaksi = Massa sesudah reaksi
Berdasarkan hukum kekekalan massa, diketahui bahwa massa zat sebelum bereaksi sama dengan massa zat setelah bereaksi
Dalam percobaan hukum lavoisier, Antoine Laurent Lavoisier telah melakukan percobaan dengan memanaskan merkuri oksida (HgO) sehingga menghasilkan zat logam merkuri (Hg) dan juga gas oksigen (O2) dengan reaksi atau rumus hukum lavoisier berikut:
2HgO(l)+O2(g)→2Hg(s)+2O2(g)
Selanjutnya, kedua produk tersebut direaksikan kembali dan menjadikan terbentuknya zat merkuri oksida.
Hal ini menunjukkan bahwa massa gas oksigen yang telah dihasilkan pada kegiatan pembakaran merkuri oksida sama dengan massa oksigen yang diperlukan untuk mengubah logam merkuri menjadi merkuri oksida.
Contoh Soal Hukum Lavoisier dan Jawabannya
Berikut ini adalah beberapa contoh soal Hukum Lavoisier beserta cara penyelesaiannya, seperti dikutip e-modul Hukum-Hukum Dasar Kimia.
1. 5 gram Oksigen direaksikan dengan 5 gram logam Magnesium sehingga membentuk senyawa Magnesium oksida. Dari reaksi tersebut berapa massa magnesium oksida yang dihasilkan?
Penyelesaian:
Mg + O2 MgO2
Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah reaksi
Massa Mg + Massa O2 = Massa MgO2
5 gram Mg + 5 gram O2 = 10 gram MgO2
Jadi massa Magnesium oksida yang dihasilkan adalah sebanyak 10 gram.
2. Sebuah oksigen memiliki massa 6 gram kemudian direaksikan dengan logam magnesium sehingga membentuk 8 gram senyawa oksida. Berapakah massa magnesium yang bereaksi?
Penyelesaian:
Mg + O2 MgO2
Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah reaksi
Massa Mg + Massa O2 = Massa MgO2
Massa Mg + 6 gram O2 = 8 gram MgO2
Massa Mg = 8 gram MgO2 − 6 gram O2
Massa Mg = 2 gram
Jadi massa logam Magnesium yang bereaksi sebanyak 2 gram.
3. Pada pembakaran magnesium yang dilakukan di udara akan dihasilkan zat magnesium oksida. Apabila magnesium yang dibakar sebanyak 0,098 gram menghasilkan 0,162 gram MgO (magnesium oksida). Berapa jumlah massa gas oksigen yang digunakan dalam reaksi tersebut?
Penyelesaiannya:
Mg(s) + O2 (g) -> MgO(s)
0,098 gr + O2 (g) -> 0,162 gr
O2 (g) = 0,162 gr – 0,098 gr
O2 (g) = 0,064gr.
4. Sebanyak 100 gram batu kapur (CaCO3) dipanggang di dalam tungku, dan ternyata terbentuk 56 gram kapur tohor (CaO) dan gas karbondioksida. Tuliskan persamaan reaksinya serta tentukan berapa gram gas CO2 (Karbondioksida) yang keluar dari tungku tersebut?
Penyelesaiannya:
CaCO3 -> CaO + CO2
100 gram -> 56 gram + CO2
100 gram – 56 gram -> CO2
4 gram -> CO2.
Editor: Yantina Debora