tirto.id - Terdapat beberapa perubahan wujud benda yang dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dari berbagai macam jenis perubahan yang berpotensi terjadi, dua di antaranya adalah gas ke padat dan gas ke cair.
Perubahan wujud benda dapat diartikan sebagai berubahnya suatu benda ke bentuk lain yang berbeda dari bentuk semula. Penyebab terjadinya perubahan wujud ini adalah adanya suatu tindakan yang melibatkan suhu, contohnya pemanasan dan pendinginan.
Namun ada pula perubahan wujud yang terjadi akibat pengaruh tekanan yang sangat besar. Berikut contoh perubahan wujud benda gas menjadi padat dan cair.
10 Contoh Perubahan Gas ke Padat dan Cair
Perubahan wujud benda gas menjadi padat contohnya dapat dilihat dari proses kristalisasi gas tertentu. Adapun perubahan dapat disebabkan oleh faktor suhu atau tekanan yang mengakibatkan adanya pelepasan energi panas.
Sementara itu, Anda bisa melihat contoh benda gas ke cair melalui proses pengembunan atau kondensasi tertentu. Kondisi ini bisa muncul ketika sebuah benda yang memiliki suhu rendah terpapar oleh udara bersuhu lebih tinggi.
Udara (dengan suhu lebih tinggi) yang ada di sekitar benda bersuhu dingin (lebih rendah) akan berubah bentuk menjadi cair. Adapun hasil dari proses mengembun atau kondensasi tersebut dikenal sebagai embun.
Contoh Perubahan Gas ke Padat
Berikut adalah beberapa contoh perubahan wujud gas ke padat dikutip dari laman AzChemistry.1. Terbentuknya salju
Contoh gas ke padat salah satunya adalah proses pembentukan salju. Uap air yang ada di atmosfer akan terkondensasi, kemudian membentuk partikel air yang sangat kecil dan saling menyatu membentuk awan.
Saat partikel semakin banyak dan berat, maka butiran air akan jatuh ke bumi sebagai hujan. Namun apabila suhunya mencapai di bawah 0°C, maka uap air tidak akan membentuk butiran air, tapi akan mengkristal menjadi kepingan salju.
2. Pembuatan dry ice
Contoh perubahan wujud zat dari gas menjadi padat adalah pembuatan dry ice. Benda ini sering digunakan untuk memberikan efek kabut dalam aksi pertunjukan, melibatkan proses pengkristalan gas CO2 dalam prosesnya.
Perubahan wujud dari gas ke padat ini terjadi karena gas karbon dioksida (CO2) diberi tekanan sebesar 5,2 atm dengan suhu -79°C, sehingga menjadi padat tanpa melalui fase cair. Padatan CO2 inilah yang disebut dengan dry ice.
3. Terbentuknya jelaga hitam di knalpot kendaraan
Contoh gas menjadi padat salah satunya adalah pembentukan jelaga di bagian knalpot kendaraan. Jelaga termasuk materi padat yang dihasilkan dari proses pembakaran mesin, tepatnya dari gas buangnya.
Pada sebuah mesin kendaraan, senyawa dari bahan bakar dan udara akan mengalami reaksi pembakaran secara adiabatik. Pembakaran ini bisa menghasilkan asap hitam yang kemudian akan membentuk jelaga.
4. Pembuatan bahan amonium sulfat
Amonium sulfat adalah garam anorganik yang mengandung 21% nitrogen dan 24% sulfur. Proses pembuatannya mencampur gas amonia dan uap air ke dalam reaktor yang mengandung 2-4% larutan asam sulfat di suhu 60°C.
Kemudian diperlukan penambahan asam sulfat lewat penyemprotan ke wadah reaksi untuk menjaga tingkat keasaman. Reaksi kimia yang terjadi menghasilkan panas, kemudian membuat air di dalam sistem menguap dan berubah menjadi garam yang menyerupai tepung.
5. Karbon dioksida dalam tabung pemadam
Melansir laman SoftSchools, contoh perubahan wujud benda gas ke padat bisa dilihat pada alat pemadam api yang diisi gas karbon dioksida (CO2). Tekanan di dalam tabung cenderung tinggi sehingga gas CO2 menjadi lebih padat.
Ketika digunakan, gas CO2 yang sudah padat ini disemprot atau dikeluarkan dari tabung pemadam kebakaran. Adapun fungsinya memadamkan api dengan bentuk padatan gas yang berwarna putih sedikit abu-abu.
Contoh Perubahan Gas ke Cair
Berdasarkan informasi dari situs Yourdictionary, berikut adalah lima contoh perubahan wujud gas ke cair dalam kehidupan sehari-hari.1. Embun di pagi hari
Contoh benda gas ke cair yang pertama adalah embun di pagi hari. Embun yang menempel di rumput atau daun tanaman muncul akibat proses pengembunan yang terjadi selama semalaman.
Saat malam hari, udara di dekat permukaan tanah akan menurun hingga di bawah titik embun. Oleh karena itu, uap air yang ada di atmosfer akan menjadi jenuh dan terkondensasi menjadi embun di rerumputan.
2. Hujan
Contoh gas ke cair berikutnya dapat dipantau dari hujan. Uap air yang naik akan mengalami pendinginan di atmosfer dengan suhu yang mencapai titik embun.
Uap air akan berubah bentuk menjadi air, melekat pada debu-debu di atmosfer, dan membentuk awan. Ketika uap air yang sudah terkondensasi dan menghasilkan awan ini semakin banyak dan berat, tetesan air akan jatuh ke bumi sebagai hujan.
3. Kabut
Fenomena terbentuknya kabut sebenarnya hampir sama seperti awan. Bedanya, kabut berada lebih dekat dengan permukaan tanah, sedangkan awan berada di ketinggian sehingga tidak tersentuh manusia.
Pada peristiwa kabut, uap air yang terkondensasi akan berubah bentuk menjadi cair dan tersuspensi di udara hingga menciptakan kabut.
4. Embun di gelas berisi es
Sebuah gelas yang diisi oleh es atau air dingin, kemudian diletakkan di suhu ruang atau tempat yang lebih hangat, maka permukaan gelas akan berembun. Hal ini disebabkan udara di sekitar gelas mengalami kondensasi.
Udara atau uap air di sekitar gelas memiliki suhu yang lebih tinggi. Ketika udara ini terkena atau menyentuh permukaan gelas yang dingin, maka akan langsung terkondensasi dan berubah wujud ke bentuk cair.
5. Nafas yang terlihat di cuaca dingin
Saat berada di tempat yang sangat dingin, terkadang Anda dapat melihat hembusan nafas yang menyerupai asap putih. Hal ini merupakan salah satu contoh pengembunan atau perubahan wujud gas ke cair.
Uap air yang hangat dari nafas Anda akan bertemu dengan udara dingin di luar tubuh. Uap dari nafas tersebut kemudian mengalami pengembunan, berubah menjadi partikel air yang sangat kecil, dan berterbangan di udara.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Penyelaras: Yuda Prinada