Menuju konten utama

7 Ciri-Ciri Orang Tua Durhaka kepada Anaknya

Ciri-ciri orang tua durhaka kepada anaknya menurut Islam wajib diketahui banyak orang. Hal ini demi menjaga keluarga tetap harmonis dan mendapat keberkahan.

7 Ciri-Ciri Orang Tua Durhaka kepada Anaknya
Ilustrasi Ibu Marah. foto/istockphoto

tirto.id - Ciri-ciri orang tua durhaka kepada anaknya sering tidak disadari oleh banyak orang. Hal ini karena sebagian besar masyarakat lebih fokus menuntut anak untuk berbakti kepada orang tua agar tidak menjadi anak durhaka. Lalu, apa ciri ciri orang tua durhaka kepada anaknya?

Selama ini kita selalu dididik untuk menjadi anak yang tidak durhaka kepada orang tua. Agama Islam pun mengajarkan hal demikian karena orang tua adalah sosok yang harus dihormati. Akan tetapi, anak bisa sulit berbakti ketika orang tua lebih dulu durhaka kepada anaknya.

Durhaka orang tua kepada anak terjadi ketika mereka lalai dengan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai orang tua. Salah satunya dengan mengabaikan hak-hak anak, mulai dari hak hidup, pendidikan, hingga hak mendapatkan perlindungan.

Padahal, anak adalah amanah yang harus dijaga dan diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Jika hak-hak ini tidak dipenuhi, dampaknya bisa sangat besar, baik pada perkembangan emosional anak maupun pada hubungan mereka dengan orang tua.

Sebelum mengetahui ciri-ciri orang tua durhaka kepada anaknya, perlu dipahami bahwa orang tua yang durhaka juga akan merasakan kerugian dan efek negatifnya pada diri mereka sendiri. Dalam Islam, orang tua durhaka pasti akan mendapatkan balasannya di dunia dan di akhirat.

Di dunia, orang tua durhaka bisa kehilangan rasa hormat dan kasih sayang dari anak-anaknya. Anak yang merasa tidak diperlakukan dengan baik atau dikecewakan oleh orang tua sering kali kehilangan motivasi untuk berbakti, bahkan bisa saja membenci orang tuanya.

Di sisi lain, sikap durhaka kepada anak juga akan mendatangkan dosa. Seluruh perbuatan manusia akan dihisab dan dipertanggungjawabkan di akhirat, jadi bukan tidak mungkin orang tua yang durhaka kepada anak akan mendapat balasan berupa siksa api neraka.

7 Ciri-Ciri Orang Tua Durhaka Terhadap Anak

Orang tua sudah sepatutnya menjadi sosok yang memberikan perlindungan, kasih sayang, serta dapat diandalkan dalam banyak hal. Ketika peran ini gagal dilakukan, maka ia termasuk orang tua yang durhaka kepada anak-anaknya.

Berikut ciri-ciri orang tua durhaka kepada anaknya yang harus dihindari:

1. Tidak Berusaha Memilih Pasangan Hidup yang Baik

Ilustrasi Komitmen
Ilustrasi Komitmen. foto/istockphoto

Ciri-ciri orang tua durhaka kepada anaknya menurut Islam yang paling pertama adalah salah memilih pasangan hidup. Ini adalah salah satu bentuk sikap durhaka orang tua, bahkan sebelum anaknya lahir ke dunia.

Dalam kajian Buya Yahya yang diunggah oleh kanal YouTube Al-Bahjah TV, terungkap bahwa orang tua pun bisa durhaka dengan cara tidak memilih pasangan dengan benar. Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al-Bahjah ini memberi contoh kasus tentang seorang ibu/wanita yang dulunya memilih suami dengan asal-asalan.

Hanya karena alasan cinta atau faktor materi, wanita ini tetap menikahi seorang pria yang diketahui sering berbuat maksiat. Ketika seorang pria bertabiat buruk menjadi ayah/orang tua, maka anak-anaknya pun dipastikan tidak akan mendapatkan haknya sebagai anak.

Dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah Purwokerto, ada kisah tentang Umar bin Khattab yang pernah didatangi oleh seorang ayah yang durhaka kepada anaknya. Si anak kemudian bertanya tentang kewajiban seorang ayah, lalu Sayyidina Umar menjawab bahwa salah satunya adalah memilih calon ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak.

“Ada tiga (kewajiban). Pertama, hendaklah ia memilih calon ibu yang baik untuk putranya. Kedua, hendaklah ia memberinya (anaknya) nama yang baik. Dan ketiga, hendaklah ia mengajarinya Al-Quran,” ujar Ummar bin Khattab.

2. Tidak Memenuhi Hak dan Kebutuhan Anak

Memanfaatkan waktu libur sekolah di perpustakaan
Dua anak membaca buku di Perpustakaan Daerah, Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2024). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/nym.

Tidak memenuhi hak dan kebutuhan anak juga termasuk ciri-ciri orang tua durhaka kepada anaknya menurut Islam. Islam selalu memberikan perhatian besar terhadap masalah hak dan kewajiban, termasuk kewajiban orang tua untuk memenuhi hak-hak anak.

Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash RA tentang kewajiban orang tua. Rasulullah SAW pun bersabda:

وَإِنَّ لِوَلَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا

"Sungguh anakmu punya hak yang harus kamu penuhi." (HR. Muslim)

Hak dan kebutuhan anak sangatlah beragam, beberapa di antaranya adalah:

  • Hak untuk hidup dan bisa berkembang dengan baik
  • Hak mendapat nama yang baik dan nasab yang jelas
  • Hak untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang
  • Hak mendapatkan perlindungan dan penjagaan
  • Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran
  • Hak mendapatkan perlakuan yang sama (adil)
  • Hak mendapatkan nafkah dan kesejahteraan hidup
  • Hak untuk bermain

3. Mengajarkan Hal yang Salah

Ilustrasi orang tua mengajari anak
Ilustrasi orang tua mengajari anak. FOTO/iStockphoto

Ciri-ciri orang tua durhaka kepada anaknya bukan hanya tidak memenuhi hak pendidikan, tapi juga mengajarkan hal yang salah. Beberapa orang tua terang-terangan mengajarkan sesuatu yang buruk, tapi ada pula orang tua yang tak sadar bahwa mereka telah mendidik anak-anak mereka dengan cara yang tidak benar.

Tak sedikit orang tua yang memaksa anak mereka melakukan hal yang melanggar hukum dan norma, misalnya menyuruh anak berbohong, mengajari mereka mencuri, melarang anak untuk berbagi, dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, banyak pula orang tua yang tidak sadar telah mengajarkan sesuatu yang salah. Misalnya terbiasa marah-marah, berkata kasar, atau mengumpat sehingga ditiru oleh anak-anaknya.

Contoh lainnya adalah terlalu memanjakan anak atau selalu menuruti keinginan anak tanpa memandang baik dan buruknya. Hal ini membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak mandiri, boros, dan tidak bisa menghargai orang lain.

4. Melakukan Kekerasan Fisik dan Mental

Ilustrasi Orang Tua Marah ke Anak
Ilustrasi orang tua marah ke anak. FOTO/iStockphoto

Ciri ciri orang tua yang durhaka kepada anaknya adalah sering melakukan kekerasan, baik secara fisik, verbal, maupun emosional. Kekerasan fisik yang umum dilakukan antara lain menampar, memukul, atau menendang hingga menyebabkan anak terluka.

Kekerasan verbal yang sering terjadi adalah memaki anak dengan kata-kata kasar atau memberi ancaman yang membuat anak ketakutan, misalnya:

"Kamu bodoh sekali, makanya pakai otak!"

"Kalau kamu nakal, kamu harus tidur di luar rumah!"

Sementara untuk kekerasan emosional, bentuknya bisa beragam, misalnya mengabaikan anak, menerapkan silent treatment untuk menghukum anak, sering membanding-bandingkan anak dengan anak lainnya, atau melampiaskan emosi serta menyalahkan anak atas masalah pribadi orang tua.

5. Cinta dengan Syarat

Ilustrasi orang tua mengajari anaknya
Ilustrasi ibu menemani anaknya belajar. FOTO/iStockphoto

Orang tua umumnya mencintai anak-anak mereka tanpa syarat, bahkan ada ungkapan 'kasih ibu sepanjang masa' yang menggambarkan bahwa cinta orang tua tak terbatas, bagaimanapun kondisi anaknya.

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa ada pula orang tua yang mencintai anak dengan syarat dan hanya mau memenuhi hak anak akan kasih sayang karena mengharapkan sesuatu. Orang tua seperti ini biasanya mengharapkan timbal balik atau balasan yang menurut mereka pantas.

Sebagai contoh, ada orang tua yang hanya bersikap baik dan menunjukkan kasih sayangnya ketika si anak berhasil menjadi juara kelas. Ini pun termasuk dalam salah satu ciri-ciri orang tua durhaka kepada anaknya. Pasalnya, sang anak bisa merasa tertekan karena harus memenuhi ekspektasi orang tua demi mendapatkan kasih sayang.

6. Sering Menyumpahi atau Mendoakan Keburukan untuk Anak

Ilustrasi Ibu Marah
Ilustrasi Ibu Marah. foto/istockphoto

Manusia harus selalu berhati-hati dengan lisannya, begitu pun orang tua. Orang tua dianjurkan untuk selalu bertutur kata lembut pada anak dan tidak melontarkan kata-kata yang buruk, bahkan saat sedang marah sekalipun.

Namun, keceplosan mengucap sesuatu yang buruk bisa terjadi ketika orang tua sedang marah. Sikap setelahnya adalah hal yang bisa membedakan apakah orang tua tersebut termasuk orang tua durhaka atau tidak.

Ketika tidak sengaja mengucapkan hal yang buruk pada anaknya, orang tua yang baik tentunya akan meminta maaf pada sang anak dan memohon ampun kepada Allah SWT. Sebaliknya, orang tua durhaka justru tidak akan merasa bersalah, ia malah menganggap bahwa kata-kata dan doa buruk itu pantas didapatkan oleh anaknya.

Dalam ajaran Islam, mendoakan keburukan bagi orang lain adalah perbuatan tercela dan Allah SWT tidak akan mengabulkannya. Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), ada sebuah hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdullah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Janganlah kalian berdoa buruk terhadap dirimu sendiri, janganlah kalian berdoa buruk terhadap anak-anakmu, dan janganlah kalian berdoa buruk terhadap harta bendamu. Janganlah (berdoa buruk karena bisa saja) kalian menepati suatu saat di mana Allah diminta memberikan sesuatu pada saat tersebut lalu Allah mengabulkan permintaan kalian itu.”

7. Suka Membongkar Aib Anak

Ilustrasi bergosip
Ilustrasi bergosip. FOTO/iStockphoto

Suka bergunjing dan membongkar aib anak kepada orang lain adalah perbuatan yang buruk dan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Maka, perbuatan ini pun termasuk ciri-ciri orang tua durhaka kepada anaknya karena jelas-jelas melanggar perintah Allah SWT.

Sebagai contoh, saat orang tua keluar rumah dan bertemu dengan tetangga, ia bercerita kalau anaknya pemalas. Ada pula orang tua yang curhat di media sosial dan berkata jika anaknya mendapat nilai jelek di sekolah atau pernah melakukan hal yang memalukan.

Allah SWT sudah jelas-jelas melarang perbuatan menyebarkan aib, termasuk aib anak sendiri. Sebaliknya, Allah SWT akan memberikan balasan setimpal bagi mereka yang senantiasa menutupi aib orang lain.

“Barang siapa menutupi aib seorang, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR Muslim).

Ciri-ciri orang tua durhaka kepada anaknya wajib untuk diketahui oleh semua orang. Menjaga hubungan yang sehat dan penuh kasih sayang antara orang tua dan anak juga sangat penting, tak hanya untuk menciptakan keluarga yang harmonis, tapi juga meraih keberkahan dari Allah SWT.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani