tirto.id - Sekolah Rakyat menjadi harapan baru bagi Khomairoh dan keluarganya. Sejak kecil, gadis itu tumbuh di rumah kontrakan sederhana di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Belimbing, Kota Malang, Jawa Timur.
Khomairoh lahir dari pasangan difabel yang hidup dalam keterbatasan. Ayahnya, Jumadil Akhir adalah seorang tukang pijat netra. Begitu pun sang ibu, Sri Minarsih, juga seorang difabel netra yang membuka jasa pijat di rumah untuk menambah penghasilan.
Di tengah hidup yang serba terbatas itu, Khomairoh sedari kecil sudah didiagnosa mengidap kelainan tulang yang mengakibatkan tubuhnya kerap dilanda nyeri. Meski begitu, ia tetap tumbuh menjadi remaja yang aktif dan memiliki semangat untuk mencapai cita-citanya.
"Saya bercita-cita menjadi guru, supaya bisa berbagi ilmu dengan banyak orang," kata dia di kediaman orang tuanya beberapa waktu lalu.
Cita-cita menjadi guru didasari atas keyakinan bahwa pendidikan bisa menjadi jalan untuk mengubah masa depan. Namun, mengingat keterbatasan ekonominya, Khomairoh sempat merasa cemas dengan masa depannya.
Karena itu, ia merasa lega ketika akhirnya dinyatakan lolos sebagai murid Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 22 Kota Malang. Khomairoh mengaku kini bisa mendapatkan ruang belajar yang lebih kondusif.
Dia pun senang karena bisa menempuh pendidikan tanpa harus memikirkan biaya sekaligus mendapatkan dukungan dari teman-teman, guru, dan wali asrama yang peduli.
"Saya lebih senang dan nyaman [di Sekolah Rakyat], karena mempunyai banyak teman, guru, wali asuh yang sangat perhatian sama saya," kata Khomairoh.
Sekolah Rakyat juga menjadi jawaban untuk doa ibunya. "Saya ingin anak saya tumbuh mandiri, salatnya lebih disiplin, dan bisa mencapai cita-citanya," ujar Sri Minarsih.
Meski sedari melahirkan ia tak bisa melihat wajah sang putri, bagi Sri Minarsih, Khomairoh ibarat cahaya yang menerangi keluarganya.
"Terima kasih kepada Presiden Prabowo atas program Sekolah Rakyat. (Program ini) bisa membantu (meringankan) beban keluarga," ujar dia mengimbuhkan.
Kisah Khomairoh menjadi contoh bahwa keterbatasan tidak menutup kemungkinan untuk mengubah nasib keluarga. Melalui Sekolah Rakyat, dia bisa menjadi harapan untuk masa depan keluarganya yang lebih baik.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis
Masuk tirto.id


































