tirto.id - Mengetahui cara menghitung HPP makanan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis kuliner agar usaha tetap berjalan lancar dan menguntungkan. Tanpa perhitungan HPP yang tepat, pemilik usaha bisa saja mengalami kerugian meskipun penjualannya terlihat laku keras.
Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah total biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk sebelum dijual ke konsumen. Dalam konteks bisnis makanan, HPP mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, hingga komponen lain yang terkait langsung dengan produksi makanan tersebut.
Peran HPP dalam bisnis makanan sangat vital. Dengan mengetahui HPP, pelaku usaha bisa menetapkan harga jual yang realistis, menghitung margin keuntungan, dan melakukan efisiensi biaya apabila diperlukan.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang cara menghitung HPP makanan menjadi modal penting bagi seluruh pelaku bisnis kuliner.
Rumus Menghitung HPP Makanan
Guna memahami cara menghitung HPP makanan, penting bagi kita untuk mengetahui rumusnya terlebih dulu. Rumus hitung HPP makanan ini digunakan untuk menentukan total biaya yang dikeluarkan untuk setiap produk makanan yang hendak dijual.
Dengan mengetahui total biayanya, kita bisa menentukan harga jual sekaligus keuntungannya. Secara umum, rumus HPP makanan adalah sebagai berikut:
HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan utama untuk pembuatan makanan. Biaya tenaga kerja meliputi biaya yang harus dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terlibat dalam produksi makanan.
Sementara itu, biaya overhead adalah biaya yang harus dikeluarkan, tapi tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, misalnya sewa tempat, tagihan air/listrik, dan lain sebagainya.
Dalam konteks bisnis kuliner atau makanan, rumus di atas digunakan untuk menghitung HPP makanan sebanyak 1 porsi. Jadi, total biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead juga harus disesuaikan dan dibagi dengan jumlah porsi yang berhasil diproduksi dalam periode tertentu.
Cara dan Langkah Menghitung HPP Makanan
Setelah memahami rumus dasar, selanjutnya kita bisa menerapkan cara menghitung HPP makanan dengan lebih mudah. Perhitungan ini sangat penting karena turut menentukan harga jual produk ke pasaran. Berikut langkah-langkah atau cara menghitung HPP penjualan makanan:
1. Hitung Total Biaya Bahan Baku
Langkah pertama dalam menentukan HPP adalah menghitung total biaya bahan baku yang digunakan untuk membuat satu porsi makanan. Bahan baku mencakup semua komponen utama makanan tersebut, misalnya beras, daging, sayuran, minyak, bumbu, dan pelengkap lainnya.Perhitungannya harus dilakukan secara akurat berdasarkan jumlah bahan yang benar-benar digunakan untuk satu porsi. Sebagai contoh, total biaya bahan baku mencapai Rp500.000 dan digunakan untuk memproduksi 100 porsi makanan, maka biaya komponen ini adalah Rp5.000/porsi.
2. Hitung Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan atau staf dapur yang terlibat langsung dalam proses produksi makanan. Sama seperti biaya bahan baku, perhitungan komponen ini juga harus dibagi untuk setiap porsi.Sebagai contoh, kita memperkerjakan seorang juru masak yang digaji Rp3.000.000 per bulan untuk memproduksi 3.000 porsi makanan, maka biaya tenaga kerja adalah sebesar Rp1.000 per porsi. Perhitungan ini bisa disesuaikan dengan sistem gaji per hari atau per bulan.
3. Tambahkan Biaya Overhead
Biaya overhead mencakup pengeluaran tidak langsung yang tetap dibutuhkan untuk menjalankan bisnis kuliner. Biaya ini bisa meliputi sewa tempat usaha, listrik, air, gas, peralatan dapur, hingga penyusutan alat masak.Meski tidak berkaitan langsung dengan proses memasak satu porsi, biaya overhead tetap harus dihitung dan dimasukkan ke perhitungan HPP agar pelaku bisnis tidak rugi.
Biasanya, biaya overhead dihitung per bulan, lalu dibagi berdasarkan total jumlah porsi makanan yang diproduksi dalam periode tersebut.
4. Tentukan Jumlah Porsi Makanan dalam Periode Tertentu
Dalam bisnis kuliner, porsi makanan menjadi salah satu penentu HPP. Misalnya dalam sehari usaha kita bisa memproduksi 50 porsi makanan, maka total biaya lain (per hari) juga harus dibagi dengan 50 porsi.Jika menghitung total biaya dalam periode 1 bulan, maka total porsi makanan per hari cukup dikalikan 30 kali sesuai jumlah hari dalam sebulan.
5. Menghitung HPP
Setelah semua komponen dihitung, kita bisa mulai mengetahui HPP akhir dengan cara menjumlahkan biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi. HPP inilah yang nantinya menjadi patokan untuk menentukan harga jual ke konsumen.Contoh Menghitung HPP Makanan
Kini kita telah mengetahui cara menghitung HPP makanan. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, di bawah ini adalah contoh HPP produk makanan sederhana dari sebuah bisnis kuliner.
Sebagai pelaku bisnis kuliner, kita membuka warung makan nasi goreng dengan mempekerjakan satu juru masak. Dari bisnis ini diketahui biaya-biaya sebagai berikut:
1. Biaya Bahan baku (per bulan):
- Beras 150 kg: Rp2.000.000
- Ayam 30 kg: Rp900.000
- Sayuran 30 kg: Rp500.000
- Minyak goreng 60 liter: Rp1.200.000
- Bumbu-bumbu: Rp1.000.000
2. Biaya Tenaga Kerja
Upah karyawan: Rp3.000.000/bulan
Dengan jumlah 1.500 porsi per bulan, maka biaya tenaga kerja untuk 1 porsi makanan adalah Rp2.000
3. Biaya Overhead
- Sewa tempat: Rp2.000.000/bulan
- Listrik dan air: Rp200.000/bulan
4. Besar HPP
HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead
HPP = Rp3.800 + Rp2.000 + Rp1.500
HPP = Rp7.300
Jadi, HPP makanannya adalah Rp7.300 per porsi. Harga jual ke konsumen tentunya harus lebih tinggi dari HPP agar kita bisa meraup keuntungan.
Strategi Menurunkan HPP dalam Bisnis Kuliner
Memahami cara menghitung HPP makanan tidak hanya penting untuk menghitung biaya, tetapi juga untuk menyusun strategi efisiensi dalam bisnis. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu menurunkan HPP tanpa mengorbankan kualitas makanan:
- Menurunkan Biaya Bahan Baku
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan biaya bahan baku, misalnya dengan cara mencari supplier atau pemasok barang dengan harga yang lebih terjangkau tanpa menurunkan kualitasnya. Lakukan negosiasi harga atau beli dalam jumlah besar juga bisa memengaruhi harga pembelian bahan baku.
- Efisiensi Penggunaan Bahan Baku
Atur porsi makanan dengan tepat agar tidak terjadi pemborosan bahan baku. Semakin banyak jumlah porsi, tentunya nilai HPP akan semakin rendah, tapi tetap pertimbangkan pula dengan kelayakan dan kualitas makanan.
Selain itu, perhatikan pula proses penyimpanan agar bahan baku makanan tetap segar. Terapkan metode first in first out dalam stok barang untuk meminimalkan risiko terjadinya kebusukan ada bahan baku.
- Optimalkan Proses Produksi
Rancang SOP (Standard Operating Procedure) dalam memasak untuk meningkatkan konsistensi dan mengurangi kesalahan yang berujung pada pemborosan bahan.
- Meminimalkan Biaya Overhead
Jika memungkinkan, kurangi biaya overhead seminimal mungkin. Misalnya tidak perlu sewa tempat jika bisa membuka usaha di rumah sendiri, atau meminimalisasi penggunaan listrik dan air untuk mengurangi tagihan.
- Pilih Kemasan dengan Harga Terjangkau
- Evaluasi Menu
Jika perlu, pertimbangkan untuk menghapusnya dari daftar menu sehingga tidak perlu menyediakan bahan baku dari menu tersebut. Hal ini otomatis memotong biaya bahan baku dan menurunkan HPP makanan.
Itulah cara menghitung HPP makanan, contoh, serta beberapa tips untuk menurunkannya. HPP menjadi komponen penting dalam menentukan harga jual produk dalam sebuah bisnis. Guna menghindari kerugian, hitung dengan cermat seluruh biaya yang ada, optimalkan proses produksi, dan tetapkan margin keuntungan yang tepat.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani