Menuju konten utama
Geliat Bisnis Makanan Sehat

Geliat Bisnis Makanan Sehat

Kesadaran masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya hidup sehat kian tinggi.

Geliat Bisnis Makanan Sehat
Pramusaji menunjukkan cemilan buah untuk pelanggan. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
2024/12/24/07.jpg
Foto kolase empat menu makanan sehat yang diproduksi Hanan Catering. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
2024/12/24/04.jpg
Pramusaji menyiapkan menu makanan sehat. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
2024/12/24/02.jpg
Juru masak memakai penutup kepala di Hanan Catering, Ciputat, Tangerang Selatan. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
2024/12/24/03.jpg
Sejumlah juru masak berpose di dapur. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
2024/12/24/08.jpg
Pekerja bersiap mengantar makanan sehat ke pelanggan. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
2024/12/24/09.jpg
Pekerja mengantar makanan sehat ke rumah pelanggan di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Kesadaran masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya hidup sehat kian tinggi. Hal ini dibuktikan dengan survei dari Populix Riset Digital yang menunjukkan 64 persen masyarakat semakin peduli dengan pola makan sehat usai pandemi COVID-19.

Sejalan dengan perubahan pola hidup sehat tersebut, Nielsen Indonesia mencatat angin segar dalam peluang bisnis industri makanan sehat di Indonesia yang diperkirakan tumbuh sebesar 15 persen dalam lima tahun ke depan.

Peluang besar itu disambut oleh sejumlah pelaku bisnis penyedia makanan di Indonesia. Contohnya adalah Hanan Catering di Tangerang Selatan, Banten. Pelaku jasa boga makanana rumahan sejak tahun 2007 itu akhirnya memutuskan beralih menjadi jasa boga khusus makanan sehat pada 2013.

Kini, Hanan Catering menyediakan program khusus bagi pelanggan yang membutuhkan program makan sehat dengan kondisi tertentu seperti kolesterol, hipertensi, kanker, tumor, gagal ginjal, jantung koroner, GERD, hingga program diet dan pembentukan massa otot.

Peralihan mulai dilakukan ketika Dara, salah satu pemilik jasa boga tersebut mengalami obesitas setelah melewati kehamilannya. Dara yang juga seorang ahli gizi kala itu membuat resep dan memasak menu makanan dietnya sendiri yang lezat ala restoran.

Bahan baku yang digunakan pun berbeda dengan makanan biasa. Makanan sehat yang disajikan tidak menggunakan MSG, tidak bahan mengandung gluten, menggunakan minyak kelapa dan memiliki standar kandungan gizi tertentu dalam setiap paket menunya.

Jasa boga tersebut kini memiliki lebih dari 300 pelanggan untuk setiap program mingguan seharga Rp550 ribu. Dengan sekitar 1.000 menu makanan sehat, jasa boga tersebut selalu mengikuti perkembangan tren agar pelanggan tidak bosan dengan paket makanan yang tersedia untuk makan siang, makan malam dan cemilan sehat dengan pengiriman langsung ke tempat pelanggan.

Rangga, salah satu pelanggan Hanan Catering, mengaku terbantu dalam menjalani program pembetukan massa ototnya. Ia merasa senang dengan varian menu makanan jasa boga tersebut.

“Saya sebelumnya 45 kilogram, sekarang berhasil 65 kilogram setelah saya rutin angkat beban dan didukung makanan sehat dengan ekstra protein dari Hanan Catering. Nggak ribet masak sendiri dan bisa request sesuai kemauan kita, terus daripada keluar uang buat makan di restoran lebih baik saya bayar Hanan karena dapet makanan sehat sekaligus enak,” tutur Rangga.
Baca juga artikel terkait MAKANAN atau tulisan lainnya

Editor: Qurrota Ayun