tirto.id - Jenis-jenis usaha Industri kuliner di antaranya restoran, kafe, toko roti, katering, konter makanan kaki lima, hingga usaha makanan setengah jadi.
Di Indonesia, berbagai usaha industri kuliner telah menjamur. Di antara contoh industri kuliner di Indonesia adalah McDonald's, Kentucky Fried Chicken (KFC), Burger King, dan banyak jaringan usaha lain yang berasal dari lokal maupun luar negeri.
Kuliner merupakan bisnis yang akan tetap ada selama manusia membutuhkan makanan. Oleh karena itu, sektor kuliner termasuk jenis industri potensial dan bahkan cakupannya bisa lintas-negara.
Apa Itu Bisnis Bidang Kuliner?
Bisnis bidang kuliner merupakan usaha yang bergerak di pembuatan, penyajian, hingga penjualan produk tertentu dalam bidang makanan. Ruang lingkup bisnis bidang kuliner berkaitan dengan seluruh kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan makanan.
Bisnis kuliner menjadi salah satu sektor yang berpotensi untuk terus berkembang. Sektor kuliner juga berkaitan erat dengan industri pariwisata dan perhotelan, sehingga dari segi nilai ekonomi semakin potensial.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, industri kuliner berkontribusi hingga 30 persen untuk pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Bisnis kuliner juga semakin maju berkat kemajuan teknologi. Saat ini, bisnis kuliner tidak lagi terbatas pada aktivitas makan di tempat, tetapi bisa pula memakai sarana online.
Penjualan online itu membuat bisnis kuliner semakin efisien, karena tidak perlu biaya buat sewa tempat. Di sisi lain, volume penjualan dapat melonjak karena pembeli bisa memakai sarana online untuk pemesanan.
Jenis-jenis Industri Kuliner dan Penjelasannya
Jenis-jenis bisnis di industri kuliner begitu beragam, antara satu dengan lainnya hanya berbeda penawaran pelayanan hingga makanan.
Berikut ini sejumlah jenis bisnis di sektor industri kuliner beserta penjelasanya:
1. Restoran (Restaurant)
Restoran merupakan jenis bisnis industri kuliner yang menyiapkan dan menyajikan makanan serta minuman lengkap dengan tempat bagi pelanggan. Menu yang ditawarkan di restoran biasanya telah ditentukan bersama besaran harganya.
Restoran juga menyediakan makanan yang dapat dibawa pulang, apabila pelanggan menghendaki. Beberapa jenis restoran di antaranya: fine dining restaurant, casual restaurant, fast food restaurant, hingga ethnic restaurant.
2. Kafe (Cafe)
Kafe merupakan jenis industri kuliner yang pada mulanya hanya menyajikan menu kopi. Namun dalam perkembangannya, kafe mulai menawarkan menu makanan dengan jenis yang terbatas. Di sisi lain, kafe menjadi tempat yang santai untuk mengobrol hingga mengerjakan tugas sekolah.
3. Toko Roti atau Bakery
Toko roti merupakan jenis industri kuliner yang menawarkan produk utama kue atau roti. Toko roti menghadirkan berbagai jenis kue modern hingga tradisional. Beberapa toko roti memiliki ruangan khusus untuk memproduksi produk makanannya.
4. Katering (Catering)
Katering merupakan jenis industri kuliner yang memasak makanan ketika menerima pesanan pelanggan. Pilihan menu dan harga yang ditawarkan dalam katering bervariasi, bahkan dapat menyesuaikan budget pelanggan.
5. Konter Makanan Kaki Lima (Street Food Counter)
Konter makanan kaki lima merupakan jenis industri kuliner lebih sederhana yang biasa ditemukan di pinggir jalan atau tempat wisata tertentu. Di waktu-waktu tertentu seperti bulan Ramadan, konter makanan kaki lima bertebaran di banyak tempat pinggir jalan.
6. Usaha Makanan Setengah Jadi (Semi-Finished Food)
Usaha makanan setengah jadi merupakan jenis industri kuliner dengan penawaran makanan yang perlu diolah pelanggan kembali sebelum dikonsumsi. Contoh makanan setengah jadi seperti sosis, bakso, hingga daging asap. Usaha makanan setengah jadi kini banyak ditemukan terutama dalam online shop.
Editor: Addi M Idhom