tirto.id - Memasuki musim hujan, kebanyakan orang gemar mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa menghangatkan tubuh.
Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak rempah, juga memiliki berbagai minuman khas tradisional yang cocok dinikmati saat hujan.
Beberapa minuman tradisional yang populer antara lain Bandrek, Bajigur, Wedang, Uwuh, hingga Wedang Jahe.
Selain menghangatkan tubuh, beberapa minuman tradisional tersebut juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Wedang jahe, memiliki khasiat yang baik untuk tenggorokan, dan juga mengobati asam lambung karena mengandung fenolik.
Berikut ini resep dan cara membuat Wedang Jahe dan Susu Coklat Madu Jahe yang cocok dinikmati saat musim hujan, yang mudah dibuat di rumah.
Cara Membuat Wedang JaheBahan :
- 100 g Jahe
- 150 g Gula merah (sisir halus)
- 1 Liter Air mendidih
Cara Membuat :
- Bakar jahe di api kecil, lalu kupas kulitnya dan memarkan
- Rebus jahe hingga mendidih dan harum, lalu saring di gelas
- Tambakan gula merah. Aduk sampai gula larut. Sajikan dalam keadaan hangat
Susu Cokelat Madu Jahe
Bahan :
- 75 gram jahe
- air matang
- 2 kuning telur ayam kampung
- 4 sdm madu
- 120 gr gula pasir
- 4 sdm cokelat bubuk
- 600 ml susu cair
Cara membuat :
- Kupas jahe, cuci bersih, kemudian parut halus. Campur dengan 8 sdm air matang, aduk, lalu peras dan ambil airnya. Sisihkan.
- Taruh kuning telur dalam wadah, masukkan madu, gula pasir, dan air jahe. Kocok dengan mikser selama 1-2 menit sampai warnanya pucat.
- Larutkan cokelat bubuk dalam 100 ml air matang, kemudian masukkan ke dalam panci bersama susu cair.
- Jerangkan di atas api, lalu masak hingga panas dan susu hampir mendidih, selanjutnya angkat.
- Tuang cokelat susu ke dalam adonan telur, aduk-aduk hingga tercampur.
- Tuang minuman ke dalam gelas saji. Hidangkan selagi panas.
Manfaat Jahe untuk Kesehatan
Berikut sejumlah manfaat jahe bagi kesehatan menurut Medical News Today:
1. Baik bagi pencernaan
Beberapa studi telah meneliti efek jahe pada gas yang terbentuk di saluran usus saat pencernaan berlangsung. Penelitian ini menunjukkan bahwa enzim dalam jahe dapat membantu memecah dan mengeluarkan gas, ini memberikan kelegaan dari ketidaknyamanan.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meningkatkan gerakan melalui saluran pencernaan, menunjukkan bahwa jahe dapat meredakan atau mencegah sembelit.
Jahe juga tampaknya memiliki efek menguntungkan pada enzim lipase pankreas, yang membantu pencernaan di usus kecil.
2. Menghilangkan rasa mual
Penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meringankan mual di pagi hari dan meredakan mual setelah perawatan kanker. Studi lainnya menemukan bahwa prinsip penghasil bau gingerol dan shogaol efektif dalam mencegah mual dan muntah.
Namun, jumlah senyawa tersebut dapat bervariasi, tergantung pada bentuk jahe. Para peneliti menentukan bahwa jahe kering, diikuti oleh jahe segar dan teh jahe bubuk memiliki konsentrasi gingerol tertinggi.
3. Mendukung sistem kekebalan tubuh
Banyak orang menggunakan jahe untuk membantu pemulihan dari pilek atau flu. Namun, bukti yang mendukung penggunaan ini sebagian besar bersifat anekdot.
Para peneliti menyelidiki efek jahe segar dan kering pada satu virus pernapasan dalam sel manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa jahe segar dapat membantu melindungi sistem pernapasan, sedangkan jahe kering tidak memiliki dampak yang sama.
Penelitian menyebut bahwa mengonsumsi jahe setiap hari dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Ini dapat melindungi terhadap penyakit kronis dan mendukung pemulihan dari penyakit lain, seperti pilek atau flu.
4. Mengurangi peradangan
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe dapat mengobati peradangan yang disebabkan oleh osteoartritis. Sifat fitokimia dalam jahe dapat memerangi peradangan.
5. Menghilangkan rasa sakit
Jahe dapat meredakan rasa sakit melalui efek antiinflamasi dan analgesik dari senyawa gingerolnya. Jahe secara khusus dapat membantu mengurangi dismenore nyeri tepat sebelum atau selama periode. Namun, penelitian tentang ini harus dilakukan lebih lanjut.
6. Mendukung kesehatan jantung
Ada beberapa bukti bahwa ekstrak jahe dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular.
Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi jahe setiap hari dapat melindungi terhadap penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes, hiperlipidemia, penyakit serebrovaskular, dan penyakit hati berlemak, di antara kondisi kronis lainnya. Peneliti menyimpulkan bahwa jahe mungkin memiliki potensi sebagai terapi pencegahan.
7. Menurunkan risiko kanker
Jahe tidak menyediakan protein atau nutrisi lain, tetapi merupakan sumber antioksidan yang sangat baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa, untuk alasan ini, jahe dapat mengurangi berbagai jenis stres oksidatif.
Stres oksidatif dapat terjadi ketika terlalu banyak radikal bebas menumpuk dalam tubuh. Radikal bebas adalah zat beracun yang dihasilkan oleh metabolisme dan faktor lainnya.
Ketika mereka menumpuk di dalam tubuh, radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel, yang dapat menyebabkan kondisi seperti rheumatoid arthritis, serangan jantung, peradangan kronis, dan kanker. Antioksidan makanan dapat membantu tubuh menyingkirkan radikal bebas.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jahe mungkin efektif melawan kanker tertentu pada sistem pencernaan, termasuk kanker kolorektal, kanker lambung, kanker pankreas, dan kanker hati.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa jahe dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pada jenis kanker tertentu atau berkontribusi pada kematian sel kanker pada jenis lain.
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Yandri Daniel Damaledo