tirto.id - Wedang jahe adalah salah satu minuman tradisional yang sudah dikonsumsi masyarakat Indonesia sejak lama.
Minuman ini biasa dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh dan membantu penyembuhan beragam penyakit seperti sakit tenggorokan, sakit perut, hingga sakit kepala.
Sesuai namanya, bahan utama untuk membuat minuman satu ini adalah jahe, yang kemudian direbus dengan menggunakan gula merah dan sejumlah bahan tambahan lainnya.
Healthlinemenulis bahwa jahe merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara. Jahe adalah salah satu rempah yang paling baik untuk kesehatan. Bagian tubuh tanaman jahe yang digunakan adalah akarnya.
Jahe dapat digunakan dalam keadaan segar dan kering. Sebagian orang membuat jahe menjadi bubuk agar lebih mudah untuk dikonsumsi.
Manfaat jahe bagi kesehatan
Berikut sejumlah manfaat jahe bagi kesehatan menurut Medical News Today:
1. Baik bagi pencernaan
Beberapa studi telah meneliti efek jahe pada gas yang terbentuk di saluran usus saat pencernaan berlangsung. Penelitian ini menunjukkan bahwa enzim dalam jahe dapat membantu memecah dan mengeluarkan gas, ini memberikan kelegaan dari ketidaknyamanan.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meningkatkan gerakan melalui saluran pencernaan, menunjukkan bahwa jahe dapat meredakan atau mencegah sembelit.
Jahe juga tampaknya memiliki efek menguntungkan pada enzim lipase pankreas, yang membantu pencernaan di usus kecil.
2. Menghilangkan rasa mual
Penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meringankan mual di pagi hari dan meredakan mual setelah perawatan kanker. Studi lainnya menemukan bahwa prinsip penghasil bau gingerol dan shogaol efektif dalam mencegah mual dan muntah.
Namun, jumlah senyawa tersebut dapat bervariasi, tergantung pada bentuk jahe. Para peneliti menentukan bahwa jahe kering, diikuti oleh jahe segar dan teh jahe bubuk memiliki konsentrasi gingerol tertinggi.
3. Mendukung sistem kekebalan tubuh
Banyak orang menggunakan jahe untuk membantu pemulihan dari pilek atau flu. Namun, bukti yang mendukung penggunaan ini sebagian besar bersifat anekdot.
Para peneliti menyelidiki efek jahe segar dan kering pada satu virus pernapasan dalam sel manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa jahe segar dapat membantu melindungi sistem pernapasan, sedangkan jahe kering tidak memiliki dampak yang sama.
Penelitian menyebut bahwa mengonsumsi jahe setiap hari dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Ini dapat melindungi terhadap penyakit kronis dan mendukung pemulihan dari penyakit lain, seperti pilek atau flu.
4. Mengurangi peradangan
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe dapat mengobati peradangan yang disebabkan oleh osteoartritis. Sifat fitokimia dalam jahe dapat memerangi peradangan.
5. Menghilangkan rasa sakit
Jahe dapat meredakan rasa sakit melalui efek antiinflamasi dan analgesik dari senyawa gingerolnya. Jahe secara khusus dapat membantu mengurangi dismenore nyeri tepat sebelum atau selama periode. Namun, penelitian tentang ini harus dilakukan lebih lanjut.
6. Mendukung kesehatan jantung
Ada beberapa bukti bahwa ekstrak jahe dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular.
Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi jahe setiap hari dapat melindungi terhadap penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes, hiperlipidemia, penyakit serebrovaskular, dan penyakit hati berlemak, di antara kondisi kronis lainnya. Peneliti menyimpulkan bahwa jahe mungkin memiliki potensi sebagai terapi pencegahan.
7. Menurunkan risiko kanker
Jahe tidak menyediakan protein atau nutrisi lain, tetapi merupakan sumber antioksidan yang sangat baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa, untuk alasan ini, jahe dapat mengurangi berbagai jenis stres oksidatif.
Stres oksidatif dapat terjadi ketika terlalu banyak radikal bebas menumpuk dalam tubuh. Radikal bebas adalah zat beracun yang dihasilkan oleh metabolisme dan faktor lainnya.
Ketika mereka menumpuk di dalam tubuh, radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel, yang dapat menyebabkan kondisi seperti rheumatoid arthritis, serangan jantung, peradangan kronis, dan kanker. Antioksidan makanan dapat membantu tubuh menyingkirkan radikal bebas.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jahe mungkin efektif melawan kanker tertentu pada sistem pencernaan, termasuk kanker kolorektal, kanker lambung, kanker pankreas, dan kanker hati.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa jahe dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pada jenis kanker tertentu atau berkontribusi pada kematian sel kanker pada jenis lain.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari