tirto.id - Sebagaimana kata pepatah, roda kehidupan terus berputar. Kadang kala seseorang berada di atas, tetapi di kesempatan lain, ia berada di bawah. Demikian juga perasaan dan emosi, adakalanya seseorang bersenang hati, namun di waktu lain ia akan bersedih, lelah, stres, atau juga patah hati.
Ketika seseorang berada dalam kondisi terpuruk atau sedang patah hati, sangat wajar apabila bersedih. Menekan emosi negatif secara berlarut-larut malahan berdampak buruk. Jika sedang sedih, luapkan emosi kesedihan secara wajar.
Akan tetapi, jika emosi negatif, stres, dan kesedihan belum juga selesai dalam waktu panjang, ada baiknya untuk berkonsultasi ke ahli. Jangan sampai keterpurukan yang berlarut-larut mempengaruhi produktivitas dan kegiatan sehari-hari.
Kendati demikian, salah satu cara untuk memulihkan pikiran dan perasaan dari emosi negatif adalah melalui self-healing. Diana Rahmasari dalam Self Healing Is Knowing Your Own Self (2015) menuliskan bahwa self healing merupakan metode penyembuhan diri dengan mengeluarkan perasaan dan emosi terpendam dalam diri.
Berikut ini cara melakukanself healing untuk sembuhkan hati yang terluka dan atasi emosi negatif.
1. Menerima diri sendiri atau self-acceptance
Dalam keadaan tertekan dan stres, sering kali seseorang menyalahkan diri sendiri. Kondisi demikian akan berdampak buruk pada mental orang bersangkutan.
Pada kasus yang ekstrem, muncul perasaan benci terhadap diri sendiri atau self-loathing. Seseorang merasa tak berguna, bodoh, gagal, tak berharga, dan tak diinginkan.
Jika seseorang tak menerima dirinya sendiri, kondisi itu akan menurunkan kepercayaan diri, melahirkan kesedihan berkepanjangan, cemas, bahkan dapat mengakibatkan depresi.
Mau tidak mau, cara pertama untuk melakukan self healing adalah dengan menerima diri sendiri apa adanya atau self acceptance.
Cara melakukannya adalah dengan mengenali diri sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, serta memaafkan kesalahan yang dilakukan di masa silam.
2. Memaafkan diri sendiri
Membawa beban dan kesalahan dari masa lalu hanya akan memberatkan mental seseorang.
Kendati kekhilafan yang pernah kita lakukan tidak pernah benar-benar lenyap dan masih berbekas, namun hal itu harus diterima jika ingin hidup tenang dan bahagia.
3. Melakukan kegiatan yang positif
Selain menata emosi dan perasaan, penting untuk beraktivitas positif di kehidupan sehari-hari. Lakukan kegiatan bermanfaat untuk meningkatkan potensi pribadi dan berpartisipasi di kegiatan masyarakat atau komunitas masing-masing.
Salah satu cara untuk menyembuhkan diri sendiri adalah dengan berinteraksi positif bersama orang lain. Bagaimanapun juga, manusia adalah homo socius atau makhluk sosial.
Dengan berinteraksi positif bersama orang lain, kita akan melepaskan energi negatif dan menemukan banyak hal penting yang selama ini belum kita sadari.
4. Bersyukur
Setelah berhasil memaafkan dan menerima diri sendiri, sekarang waktunya untuk bersyukur atas kehidupan, kesehatan, dan kesempatan yang masih kita miliki.
Sepanjang hidup, ada banyak hal yang bisa disyukuri. Misalnya, keluarga yang selalu mendukung langkah kita, orang tua yang mencintai tanpa syarat (unconditional love), pasangan, anak-anak, teman-teman, dan sebagainya.
Segala hal itu adalah nikmat dan anugerah dari Tuhan yang harus disyukuri.
5. Berusaha mengubah hal-hal yang bisa dikontrol dan berserah diri pada hal-hal yang tak bisa dikontrol
Tips melakukan self healing lainnya adalah mengenali hal-hal yang bisa dikontrol, serta berupaya untuk mengubah ke arah yang lebih baik.
Setelah berusaha dan bekerja maksimal, waktunya untuk berserah diri pada hasil upaya tersebut.
Bagaimanapun juga, memikirkan hal-hal yang tak bisa dikontrol hanya akan memberatkan energi dan mental seseorang.
Editor: Iswara N Raditya