Menuju konten utama

Mengenal Tanda-Tanda Self Hate atau Kebencian Terhadap Diri Sendiri

Kenali tanda-tanda kebencian pada diri sendiri yang bisa berakibat pada gangguan kesehatan mental.

Mengenal Tanda-Tanda Self Hate atau Kebencian Terhadap Diri Sendiri
Ilustrasi Sedih. foto/istockphoto

tirto.id - Perasaan tidak suka terhadap suatu hal adalah hal lumrah yang bisa dirasakan setiap orang. Masing-masing individu memiliki standar tertentu untuk menetapkan apakah ia menerima suatu hal atau malah membencinya.

Perasaan tidak suka atau emosi kebencian akan menjadi bermasalah apabila ditujukan kepada diri sendiri. Dalam kajian psikologi, hal ini dikenal dengan sebutan self-loathing atau self-hate.

Seseorang dapat merasa ia tak berguna, bodoh, gagal, tak berharga, dan tak diinginkan. Emosi-emosi negatif tersebut merupakan indikasi seseorang membenci dirinya sendiri, demikian sebagaimana dilansir dari Very Well Mind.

Kebencian terhadap diri sendiri dapat berakibat buruk pada mental seseorang. Ia dapat menurunkan kepercayaan diri, melahirkan kesedihan berkepanjangan, cemas, bahkan dapat berujung depresi.

Apa saja tanda-tanda seseorang membenci dirinya sendiri? Laman Hack Spiritmenuliskan beberapa indikasinya sebagai berikut:

1. Menetapkan tujuan dan target rendah

Orang yang membenci diri sendiri seringkali menetapkan target dan tujuan yang rendah. Ia menurunkan standar yang tinggi yang sebenarnya bisa ia capai karena takut pada kegagalan.

Dengan menetapkan target yang mudah dicapai, sebenarnya secara tidak langsung seseorang mengafirmasi diri sendiri bahwa ia tidak cukup kapabel atau mampu mencapai hal besar yang ia inginkan.

2. Meminta maaf atas kesalahan kecil

Seseorang yang selalu meminta maaf atas kesalahan-kesalahan kecil biasanya merasa bahwa ia selalu salah dalam bersikap. Ia serba salah, bahkan dalam keadaan tertentu, merasa layak memperoleh kegagalan atas semua hal yang ia lakukan.

Padahal, kenyataannya semua orang melakukan kesalahan. Kita tidak dapat mengontrol semua hal yang terjadi di kehidupan kita. Jika sudah berusaha dan ternyata hasil yang dicapai tidak sesuai harapan, kita dapat mencobanya di lain waktu,.

Selalu meminta maaf, bahkan atas kesalahan kecil atau yang tak disengaja menunjukkan bahwa seseorang cenderung kurang menghargai kapasitas diri sendiri.

3. Keliru memotivasi diri sendiri

Orang yang membenci diri sendiri biasanya memotivasi diri dengan mengkritik diri sendiri. Misalnya, seseorang yang ingin menerapkan diet menurunkan berat badan, seringkali menyatakan dan membayangkan betapa gendut tubuhnya.

Dengan mengungkapkan kelemahan fisik tersebut, ia memaksa diri untuk menerapkan pola hidup sehat dan terus berolahraga.

Kendati mengkritik diri sendiri dapat berhasil dalam beberapa keadaan, hal ini sebenarnya tidak baik dan cenderung melahirkan kecemasan dan mempertebal rasa tidak percaya diri.

4. Membandingkan diri dengan orang lain

Orang yang membenci diri sendiri seringkali membandingkan dirinya dengan orang lain. Baik itu dari sisi fisik, lingkungan, hingga pencapaiannya yang tak sebaik dan seberhasil orang lain.

Sebenarnya membandingkan diri dengan orang lain adalah hal lumrah dilakukan. Namun, jika sudah berlebihan, bukannya memberi efek baik, ia malah dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang.

Daripada membandingkan diri dengan orang lain, mulailah untuk membandingkannya dengan diri sendiri di masa silam. Fokuslah pada nilai-nilai dan target yang ingin Anda capai. Bagaimanapun juga, setiap orang memiliki kesempatan dan lingkungan yang berbeda dari orang lain.

Pencapaian orang lain bukanlah ukuran yang tepat untuk mengukur keberhasilan yang ingin Anda capai.

5. Mencari pengakuan orang lain melalui media sosial

Di era internet seperti sekarang, beberapa orang yang tidak puas dengan dirinya sendiri mencari pengakuan dan validasi di media sosial. Hal ini dilakukan, misalnya, dengan mengunggah hal-hal menyenangkan, serta yang bisa dipamerkan di media sosial demi memperoleh komentar dan like dari orang lain.

Orang yang hidupnya terjebak di media sosial kadangkala melupakan kehidupan nyata. Ruang maya menjadi pelarian dari pahitnya realita.

Meskipun pengakuan dari media sosial dapat menambah kepercayaan diri dan memberi kesenangan tertentu. Ia biasanya hanya bertahan dalam waktu singkat singkat saja.

6. Tidak bisa menerima pujian

Jika Anda kurang bisa menghargai pujian atau mempercayai penghargaan dari orang lain, bisa jadi hal ini adalah indikasi bahwa Anda membenci diri sendiri.

Tidak ada alasan untuk terus mempertanyakan kebenaran pujian dari orang lain. Anda akan menyadari bahwa orang-orang sebenarnya cukup tulus dan jujur menyatakan kelebihan-kelebihan yang Anda miliki.

Hargai pujian tersebut, maka Anda akan merasa bahwa kepercayaan diri akan terus meningkat seiring waktu.

7. Takut jatuh cinta

Jatuh cinta dapat menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian orang. Hal ini karena jika kita jatuh cinta, lalu menyatakannya kepada orang lain, berarti kita mengharapkan respons dari orang tersebut.

Jatuh cinta dan menyatakannya juga berarti bahwa seseorang akan menunjukkan celah-celah dari kelemahan yang selama ini ia tutupi. Padahal, orang yang mengalami self-hatred merasa tidak sempurna dan sulit menerima keadaan diri sendiri. Dan jatuh cinta menuntutnya untuk meminta orang lain menerima keadaan tersebut.

Seiring tumbuh dewasa, seseorang akan menyadari bahwa banyak hal terjadi di luar keinginan dan harapannya. Dilansir dari Psychology Today, untuk melawan keinginan membenci diri sendiri, bukan hanya mesti menerima keadaan kita sekarang, namun juga memaafkan diri sendiri.

Sebagaimana kata pepatah, tidak ada manusia sempurna, maka sebesar apa pun kesalahan yang seseorang lakukan, ia layak untuk dimaafkan, setidaknya melapangkan dada dan memafkan diri sendiri.

Baca juga artikel terkait KONDISI PSIKOLOGIS atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dipna Videlia Putsanra