tirto.id - Cara alami mencegah nyamuk Culex penyebab Japanese Encephalitis (JE) bisa menggunakan pengendalian hayati. Ada beberapa bahan alam yang tidak disukai oleh nyamuk ini. Hal ini dapat menjadi alternatif pengendalian nyamuk Culex tanpa menggunakan bahan-bahan kimia seperti insektisida semprot, krim antinyamuk, dan sebagainya.
Nyamuk Culex penyebab Japanese Encephalitis merupakan nyamuk yang mudah ditemui di sekitar kita dan tersebar luas. Nyamuk ini memiliki kebiasaan menggigit pada malam hari dan menjadi pengganggu manusia. Keberadaan nyamuk rumahan ini perlu dikendalikan karena menjadi pembawa bibit penyakit.
Tubuh nyamuk Culex pembawa atau vektor virus JE dan larva cacing filarial. JE memicu peradangan pada otak terutama untuk anak-anak di bawah 15 tahun. Ada pun Larva cacing filarial jika menginfeksi tubuh dapat menyebabkan penyakit kaki gajah.
Siklus Hidup Nyamuk Culex dan Kebiasaannya yang Jadi Penyebab Japanese Encephalitis
Nyamuk Culex penyebab Japanese Encephalitis berkembang dengan metamorfosis sempurna mulai dari telur, larva, pupa, lalu menjadi nyamuk dewasa. Mengutip laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, telur tersebut mulanya berada di permukaan air. Saat telur berubah ke stadium larva dan pupa, mereka hidup di dalam air.
Semakin sempurnanya proses menuju dewasa, maka mereka akan menuju permukaan. Nyamuk Culex akan terbang begitu telah siap fisiknya.
Nyamuk Culex memiliki beragam spesies. Umumnya mereka menyukai genangan air kotor untuk berkembang biak. Hal ini membedakan nyamuk Aedes Aegypti - penyebab penyakit demam berdarah - yang lebih suka bereproduksi di air bersih.
Habitat nyamuk Culex adalah wadah apa pun yang bisa menampung air, termasuk yang terdapat di alam. Mereka juga memanfaatkan selokan untuk menaruh telur.
Nyamuk jantan biasanya tidak akan pergi jauh dari tempat perindukan. Dia menunggu nyamuk betina untuk berkopulasi (senggama). Nyamuk Culex betina yang mencari darah untuk membantu pembentukan telur.
Ada pun perilaku nyamuk Culex lebih suka menghisap di malam hari. Kebiasaan ini yang cukup mengganggu tidur manusia. Selain suara sayapnya membuat bising, usai menghisap darah dapat menimbulkan gatal di kulit. Selain itu, tubuh nyamuk Culex yang mengandung bibit penyakit dapat menimbulkan infeksi bagi orang yang digigit.
Cara Alami Cegah Nyamuk Culex
Cara alami mencegah nyamuk Culex dari sisi pengendalian reproduksinya dapat melakukan upaya 3M. Aktivitas 3M yaitu menguras dan menutup tempat yang dapat menampung air, serta mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi sebagai tempat berkembang biang nyamuk.
Di samping itu, pencegahan nyamuk Culex juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan alami di sekitar kita. Tujuannya adalah untuk meminimalkan nyamuk mendekat dan melakukan gigitan. Berikut beberapa bahan alami untuk mencegah gigitan nyamuk Culex penyebab Japanese Encephalitis tersebut:
1. Bawang putih
Bawang putih memiliki aroma khas yang tidak disukai kebanyakan nyamuk, termasuk Culex penyebab Japanese Encephalitis. Potongan atau parutan bawang putih dapat ditempatkan pada berbagai sisi rumah untuk mengusir nyamuk.
Ekstrak etanol bawang putih bahkan juga bisa dipakai sebagai pengganti insektisida kimia. Mengutip laman Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, ekstrak tersebut bisa membunuh nyamuk Culex dengan konsentrasi optimum pada 60 persen. Temuan ini menjadikan etanol bawang putih berpotensi sebagai insektisida alami.
2. Daun jeruk purut
Bahan pengusir (repellent) nyamuk Culex penyebab Japanese Encephalitis selanjutnya adalah daun jeruk purut. Daun jeruk purut memiliki minyak atsiri berupa sitronela, sitronelol, dan lemonene. Aroma minyak tersebut bermanfaat dalam mengusir nyamuk. Konsentrasi minyak atsiri tersebut akan berkurang seiring bertambahnya waktu sehingga perlu diganti daun jeruk purut baru yang masih segar.
Daun ini bisa diletakkan pada area yang sering menjadi sarang berkumpulnya nyamuk. Di samping itu, daun jeruk purut segar dapat ditaruh pada lubang yang kemungkinan menjadi jalan masuk nyamuk ke dalam rumah, seperti ventilasi.
3. Bunga lavender
Bunga lavender memiliki aroma yang tidak disukai nyamuk. Ekstrak bunganya bahkan dijadikan sebagai bahan krim antinyamuk. Tanaman lavender dapat dirawat di rumah sebagai repellent.
4. Kecombrang
Kecombrang kerap dipakai sebagai campuran masakan. Di sisi lain, aroma asam kecombrang tidak disukai nyamuk. Dengan demikian, kecombrang bisa dijadikan tanaman pengusir hewan tersebut.
5. Akar wangi
Rumpur akar wangi tidak disukai aromanya oleh nyamuk. Tumbuhan dari India ini sama seperti lavander, telah dijadikan bahan pembuatan losion antinyamuk agar terhindar dari gigitannya.
6. Bunga krisan
Bunga krisan cukup indah ditaruh sebagai penghias rumah dan bermanfaat dalam mengusir nyamuk. Aroma yang dikeluarkannya cukup dibenci nyamuk sehingga akan dihindari.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari