Menuju konten utama

Penyebab Penyakit Japanese Encephalitis, Gejala dan Pencegahan

Bagaimana cara mencegah penyakit Japanese Encephalitis yang efektif selain vaksin?

Penyebab Penyakit Japanese Encephalitis, Gejala dan Pencegahan
Japanese Encephalitis. foto/istockphoto

tirto.id - Japanese Encephalitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus JE (Japanese Encephalitis). Penyakit ini disebarkan oleh nyamuk Culex yang terinfeksi virus JE. Orang yang terinfeksi virus JE ini bisa mengalami radang otak atau Ensefalitis.

Melansir CDC, virus JE ini banyak ditemui di Asia dan daerah Pasifik Barat. Namun, Anda tidak perlu takut, karena penyakit JE ini sebenarnya bisa dicegah dengan menggunakan vaksin.

Orang yang terinfeksi virus ini tetapi memiliki kekebalan tubuh yang baik dan sudah divaksin biasanya tidak akan mengeluarkan gejala, atau mungkin akan mengeluarkan gejala ringan. Namun, bagi yang imun tubuhnya kurang baik hingga terkena radang otak, beberapa gejala bisa terlihat cukup parah.

Penyebab Japanese Encephalitis

Penyakit Japanese Encephalitis ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama yaitu JE (Japanese Encephalitis). Menurut Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, virus JE ini disebarkan oleh nyamuk Culex. Yang terinfeksi virus JE.

Nyamuk Culex ini bisa Anda ditemui di sekitar rumah, terutama rumah-rumah yang dekat dengan area persawahan, kolam atau selokan. Bisa juga di daerah-daerah yang kerap digenangi air. Sementara itu reservoarnya adalah babi, kuda, serta beberapa spesies burung.

Nyamuk penyebar virus JE ini sifatnya antropofilik yang tidak hanya menghisap darah binatang, namun juga darah manusia. Hal inilah yang menyebabkan terjadi penularan virus JE kepada manusia. Namun, kabar baiknya, manusia tidak akan menjadi sumber penyebaran virus JE, karena manusia merupakan dead-end host untuk JE.

Gejala Japanese Encephalitis

Menurut CDC, kurang dari 1% orang yang terinfeksi virus Japanese Encephalitis (JE) akan mengembangkan penyakit neurologis.

Orang yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami gejala, dari waktu terinfeksi hingga timbulnya penyakit (masa inkubasi) berlangsung sekitar 5-15 hari.

Gejala yang timbul adalah:

- Awalnya orang ini akan mengalami demam, sakit kepala dan muntah

- Terjadi perubahan status mental atau gangguan mental

- Terjadi berbagai gejala neurologis

- Tubuh menjadi lemah

-Terjadi gangguan gerakan

- Muncul kejang-kejang, terutama pada anak-anak

Menurut Kemenkes, Case Fatality Rate (CFR) penyakit ini mencapai 20%-30% dan 30%-50% dari penderita yang mampu bertahan hidup akan mengalami gejala sisa, seperti:

- Lumpuh

- Kejang

- Perubahan perilaku

- Kecacatan berat

Pencegahan Japanese Encephalitis

Penyakit Japanese Encephalitis ini bisa dicegah. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit ini:

- Pemberian imunisasi JE pada bayi, juga bagi Anda yang akan bepergian ke daerah yang rawan dengan penyebaran virus JE.

- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, terutama rumah yang dekat dengan tempat peternakan. Kotoran dan limbah dari hewan dapat mengganggu lingkungan dan berpotensi sebagai sumber infeksi virus JE ke manusia.

- Menggunakan lotion anti nyamuk bila sedang berada di tempat yang memiliki populasi nyamuk tinggi.

- Selain lotion anti nyamuk, Anda juga bisa menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang agar tubuh terlindungi dari gigitan nyamuk.

- Menggunakan kelambu saat tidur, terutama bila tempat tinggal Anda berada di lokasi yang banyak nyamuk serta rentan penyebaran virus JE.

Baca juga artikel terkait JAPANESE ENCEPHALITIS atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari