Menuju konten utama

Canda Gibran & Effendi Simbolon saat Cerita Dipecat dari PDIP

Gibran pun berkelakar bahwa dirinya mendapat surat pemecatan nomor 28 dari PDIP, sementara Effendi Simbolon mendapat surat pemecatan nomor 26.

Canda Gibran & Effendi Simbolon saat Cerita Dipecat dari PDIP
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri pembukaan rakernas PBSI di Golf Pondok Indah Convention Hall, Jakarta, Senin (7/7/2025). tirto.id/Ayu Mumpuni

tirto.id - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, dan mantan Anggota DPR, Effendi Simbolon, melempar candaan terkait pemecatan keduanya dari PDIP. Candaan itu terlontar saat Gibran menghadiri pembukaan Rakernas Punguan Simbolon dohot Boruna se-Indonesia (PSBI).

Effendi Simbolon, yang juga Ketua Umum PSBI, mengungkapkan pertama kali candaan itu dalam sambutannya. Dia mengenang momen mengundang Prabowo dalam acara pembukaan Rakernas PSBI yang digelar dua tahun lalu. Tidak lama berselang, Effendi mendapatkan surat pemecatan dari PDIP.

"Dua tahun lalu beliau [Presiden Prabowo] hadir di antara kami dan alhamdulillah setelah itu saya dapat surat pemecatan, pak. Karena kita sudah sama-sama satu surat pemecatan pak [Gibran], saya kira sudah tidak ada masalah," kata Effendi di Golf Pondok Indah Convention Hall, Jakarta, Senin (7/7/2025).

Gelak tawa, sorak sorai, hingga tepuk tangan para hadirin yang ada di ruangan pun mewarnai ucapan Effendi Simbolon. Candaan itu pun dibalas Gibran saat memberikan sambutannya.

"Suratnya itu Pak Ketua itu nomor berapa? 26. Saya nomor 28. Oh, bisa berurutan gitu ya," ujar Gibran.

Menurut Gibran, pengorbanan Effendi Simbolon sudah sangat besar hingga rela dipecat dari PDIP. Namun, anak Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu memandang bahwa peristiwa itu sudah terlewat karena selesainya pilpres dan saatnya move on.

"Tidak apa-apa. Kita harus move on. Pilpres sudah selesai. Jangan sampai ada gesekan-gesekan di internal keluarga besar Simbolon, Pak Ketua," tutur Gibran.

Gibran pun berpesan agar keluarga besar Simbolon mendukung program-program pemerintah secara totalitas. Hal itu disebutnya karena dukungan sejak pilpres harus diteruskan hingga visi misi Indonesia Emas 2045 benar-benar terwujud.

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN PRABOWO-GIBRAN atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash News
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher