tirto.id - Salah satu calon ketua umum PSSI periode 2019-2023, Sarman secara tegas berniat mengakhiri program naturalisasi bila terpilih sebagai orang nomor satu di federasi sepakbola Indonesia.
Menurut Sarman, pemain asing yang dinaturalisasi punya kecenderungan tidak mampu memahami arti menjadi seorang atlet yang mewakili Indonesia.
"Saya ya, menurut saya, naturalisasi itu tidak dibutuhkan Timnas Indonesia. Kita butuh pemain yang bisa mewakili masyarakat, rakyat. Sepakbola kita ini milik rakyat Indonesia," ujar Sarman usai menyampaikan visi dan misi Caketum PSSI, di Aula Wisma Kemenpora, Rabu (20/10/2019).
Tak cuma itu, di saat calon-calon lain berlomba menjanjikan pelatih asing untuk menangani timnas, Sarman justru bersikap sebaliknya. Bagi dia timnas, khususnya di level usia, tidak boleh sampai ditangani orang luar Indonesia.
"Tim level usia ini butuh nasionalisme. Ketika mereka kalah mereka butuh pelatih yang punya semangat itu, saya ingat waktu Indra Sjafri membawa timnas junior ke berbagai kompetisi juga begitu," katanya.
"Kita butuh pelatih yang bisa menanamkan semangat Indonesia, bukan menularkan pengaruh asing," ujarnya.
Sarman, merupakan Caketum PSSI yang tak banyak makan asam garam berkarier di koridor PSSI.
Kendati demikian, dia punya pengalaman mempelajari ilmu sepakbola di berbagai belahan dunia. Mulai dari Peru, Australia, Brunei, Bangkok, Jerman, Austria, Iran, sampai Qatar.
"Saya juga sempat beli klub amatir, tapi sekarang udah nonaktif. Lebih banyak keliling dunia, dengan uang sendiri. Dan itu demi kecintaan sama sepakbola. Saya cuma mau maju jadi calon ketua umum sekali ini saja. Kalau enggak kepilih besok enggak lagi," tandas pria 59 tahun ini.
Jika tidak ada perubahan, pemilihan ketua umum PSSI baru bakal dilakukan lewat kongres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu 2 November 2019 mendatang.
Sarman akan bersaing dengan 10 nama lain, di antaranya: La Nyalla Mattalitti, Komjen Pol M Iriawan, Fary Djemi Francis, Yesayas Oktavianus, Aven S Hinelo, Beny Erwin, Bernhard Limbong, Rahim Soekasah, Arif Putra Wicaksono, dan Vijaya Fitriyasa.
Selain memilih ketua umum, kongres akhir pekan nanti juga diagendakan menghelat pemilihan wakil ketua umum dan anggota Exco baru. Total ada 15 orang terdaftar sebagai calon wakil ketua umum dan 71 calon Exco.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Zakki Amali