tirto.id - Calon ketua umum PSSI, Bernhard Limbong mengklaim pernah mengingatkan para pengurus PSSI di masa lalu agar mendepak Johar Lin Eng dan beberapa nama yang terindikasi terlibat suap di sepakbola Indonesia.
Menurut Bernhard, pengurus terlibat perkara suap sepakbola dan mencemarkan nama PSSI tidak lepas dari sikap keras kepala pengurus federasi yang tidak mengindahkan sarannya.
"Saya dari dulu, sebelum 2016, waktu masih jadi komite disiplin sudah bilang Johar Lin Eng dan kawan-kawannya itu dihukum seumur hidup saja karena saya sudah tahu [mereka terlibat suap]," katanya, Rabu (30/10/2019).
"Tapi dengan adanya Kongres 2016 kok malah terpilih jadi Exco. Sayang sekali itu dia malah naik jabatan. Akhirnya terbukti. Buaya tetap buaya, tidak bisa berganti itu," imbuhnya.
Selama periode kepengurusan PSSI 2016-2019, sejumlah sosok di federasi memang pernah tervonis suap. Di antaranya Johar Lin Eng dan Dwi Irianto dalam kasus suap Persibara Banjarnegara, serta Hidayat dalam kasus suap PSS vs Madura United.
Bernhard, dalam pemaparan visi dan misi di depan media, lantas berjanji perkara-perkara serupa tidak akan terulang jika dirinya terpilih.
Purnawirawan jenderal TNI ini juga mencanangkan program untuk lebih menyejahterakan iklim sepakbola di Papua.
Menurut Bernhard, yang terjadi saat ini, sepakbola di Papua jarang dipedulikan, padahal punya potensi besar.
"Kalau saya dipilih jadi ketua PSSI, saya akan buat kawah candradimuka sepakbola. Karena SDM di sana, saya rasa sangat potensial, bukan berarti mengesampingkan wilayah lain, tapi memang saya lihat seperti itu," tandasnya.
Jika tidak ada perubahan, pemilihan ketua umum PSSI baru bakal dilakukan lewat kongres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu 2 November 2019 mendatang.
Bernhard akan bersaing dengan 10 nama lain, di antaranya: La Nyalla Mattalitti, Komjen Pol M Iriawan, Fary Djemi Francis, Yesayas Oktavianus, Aven S Hinelo, Beny Erwin, Vijaya Fitriyasa, Rahim Soekasah, Arif Putra Wicaksono, dan Sarman.
Selain memilih ketum, kongres ini juga diagendakan menghelat pemilihan wakil ketua umum dan anggota Exco baru. Total ada 15 orang terdaftar sebagai calon wakil ketua umum dan 71 calon Exco.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Zakki Amali